BELITUNG TIMUR – Program Kartu Tani sudah menyebar hingga luar Pulau Jawa. Salah satunya di kabupaten Belitung Timur (Beltim), sebanyak 3.016 petani tersebar di tujuh kecamatan se-Kabupaten Beltim direncanakan akan mendapat Kartu Tani.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, keberadaan kartu tani diharapkan membawa dampak yang positif bagi semua kalangan. Tidak hanya bagi pemerintah dan pihak terkait saja, melainkan yang paling penting adalah manfaat bagi para petani.
“Dengan adanya kartu tani, nantinya para petani dapat menggunakannya dalam membeli pupuk bersubsidi, langkah ini efektif dalam menyalurkan pupuk subsidi tepat sasaran,” ungkap Mentan SYL.
Selain manfaat tersebut, katanya, kartu tani juga dapat digunakan para petani untuk dapat mengajukan kredit usaha rakyat (KUR) di lembaga perbankan dan keuangan yang telah ditunjuk oleh pemerintah.
“Kartu tani digunakan untuk memverifikasi data para petani ketika melakukan pengajukan pinjaman kredit usaha,” jelasnya.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy menambahkan, tidak semua orang dapat memiliki kartu ini, ada rangkaian proses yang harus dijalani. Tujuannya agar bantuan subsidi pupuk benar- benar tepat sasaran.
Persyaratan utama mendapatkan kartu ini adalah petani memiliki e-KTP, kemudian melakukan usaha tani dan tergabung dalam kelompok tani yang menyusun Verifikasi data Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Untuk tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan maksimal luasan usahanya 2 ha.
“RDKK sekarang diarahkan ke e-RDKK, kemudian Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) melakukan pendataan dan verifikasi data ke lapangan (NIK, Luas lahan, komoditas dan jenis pupuk) yang kemudian PPL mengunggah data petani ke dalam e-RDKK,” jelas Sarwo Edhy.
Selanjutnya, tambah Sarwo Edhy, dilakukan upload data RDKK atau upload alokasi pupuk bersubsidi, petani pun harus hadir ke Bank yang di tunjuk yaitu Bank BRI, Mandiri unit desa atau tempat yang telah ditentukan agar kartu tani terbit.
Dalam proses ini petani menunjukkan e-KTP asli dan menyebutkan nama ibu kandung, kemudian petugas melakukan pengecekan ke server bank di lanjutkan pembuatan buku tabungan.
“Setelah proses ini rampung, petugas bank akan menyerahkan kartu tani dan buku tabungan. Kartu tani langsung bisa di gunakan untuk pembelian pupuk subsidi, petani yang akan membeli pupuk subsidi tinggal membawa kartu tani data ke agen atau pengecer yang telah ditunjuk kemudian kartu tani digesek pada mesin EDC di kios untuk melakukan pembelian pupuk subsidi sesuai dengan kebutuhan,” paparnya.
Pupuk subsidi juga dapat diperuntukan petambak ikan/udang dengan luasan maksimal 1 ha per musim tanamnya. Semua data RDKK yang telah disusun tersebut diinput dalam sistem e-RDKK dan disetujui oleh Kadistan Kabupaten/Kota.
Sementara, Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Kabupaten dan Holtikultura kabupaten Belitung Timur, Haryanto menjelaskan, Kartu Tani diberikan ke perorang petani bukan kelompok. Pasalnya, pihaknya sudah mengadopsi data kependudukan, data tersebut sudah by name by adress, sesuai kuota masing-masing.
“Kebutuhan petani, tapi ini kan tidak seluruh lahan yang mereka punyai juga. Diberikan subsidi, untuk 2 hektar. Jadi tujuannya agar distribusi pupuk subsidi itu lebih terkontrol,” ujarnya.
Menurutnya, saat ini PPL di lapangan sedang terus mengupdate data kependudukan, sehingga data dipakai ini sinkron, antara data di sistem aplikasi pertanian dengan data di kependudukan karena bank juga mengakses sistem data kependudukan di pusat.
“Kita berharap tahun ini sudah jalan, karena saat ini yang menjadi kendala pendataan yakni adanya data yang tidak sinkron,” ungkapnya.
Dia mencontohkan, waktu menyusun RDKK, misalnya petani A yang terdaftar, kemudian diinput ke dalam sistem kartu tani, ternyata petani tersebut sudah meninggal.
“Berarti petani tersebut sudah terhapus data kependudukannya. Nah, itu kemungkinan, atau mungkin si petani tadi pindah alamat jadi data yang pertama diinput tadi alamatnya sudah tidak sesuai dengan alamat yang sekarang. Itu beberapa hal yang banyak terjadi yang kami temukan,” pungkasnya.(*)