Lebak – Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat terdampak banjir di Desa Kampung Nunggul, Desa Sukasari, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Banten, Selasa (7/1). Bantuan ini diberikan, terutama kepada masyarakat yang bermukim di 3 desa terparah yakni Sajira, Sukasari dan Lebakgedong.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menjelaskan bahwa bantuan ini merupakan upaya negara dalam mengajak semua pihak agar merasa empati terhadap kepentingan bangsa dan negara. Musibah dan bencana, kata Syahrul, harus menjadi introspeksi dalam memperbaiki diri.
“Bencana adalah peringatan dari Tuhan agar kita terus memperbaiki diri. Tentu setiap saat ada hal hal yang harus kita tingkatkan, minimal menghadirkan rasa persaudaraan dan persatuan,” ujar Syahrul yang didampingi Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya saat meninjau lokasi terdampak banjir di Desa Sukasari, Selasa sore.
Syahrul berharap, masyarakat Lebak kembali pulih dan memulai aktivitas dengan penuh semangat. Ke depan, dia berjanji akan membantu merevitalisasi lahan pertanian yang ada dengan mengirim bantuan bibit dan benih.
“Tentu saja revitalisasi adalah bagian dari proses yang akan kita lakukan ke depan. Tapi yang terpenting saat ini adalah memulihkan semangat warga Lebak, terutama para petani agar memulai bercocok tanam. Yang pasti, lahan pertanian harus dipulihkan,” katanya.
Syahrul menambahkan, sektor pertanian harus menjadi konsep pendidikan dan edukasi yang baik untuk menghidupkan perekonomian masyarakat luas. Pertanian, lanjut Syahrul, harus menjadi pilihan pasti dalam mendorong hadirnya kesejahteraan.
“Saya katakan bahwa pertanian itu punya backup yang cukup untuk kehidupan masyarakat. Tentu kita berharap pertanian di k
Kabupaten Lebak lebih kuat dan lebih baik. Yang paling penting pertanian harus mengenergi masyarakat sebagai suatu konsep dalam menghadirkan kesejahteraan,” katanya.
Bupati Lebak menyampaikan terima kasih atas kunjungan dan pemberian bantuan jajaran Kementerian Pertanian kepada warga terdampak banjir dan longsor di Kabupaten Lebak. Bantuan ini, kata Iti akan disalurkan secara bertahap melalui gotong royong warga sekitar.
“Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah kita dikunjungi bapak Menteri. Hari ini kita merasa bahagia karena mendapat bantuan. Kita harus bangkit dan kembali bertani untuk mendukung program pemerintah pusat dalam mencapai swasembada,” katanya.
Ke depan, tambah Iti, pihaknya akan mendorong petani di Kabupaten Lebak untuk menggunakan layanan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disiapkan Kementerian Pertanian dalam mendorong kemajuan usahatani dan kesejahteraan petani.
“Kredit Usaha Rakyat yang disampaikan pak Menteri akan kita dorong agar petani Lebak memiliki kemampuan menghitung pasar dan melihat potensi pasar, terutama kemajuan petani dan usahatani,” tukasnya.
Masih dari Kabupaten Lebak, sebelumnya Kementan juga melakukan nota kesepahaman MoU peningkatan produksi dan akselerasi ekspor komoditas perkebunan di Kantor Bupati Lebak. MoU ini diharapkan dapat menekan angka rentan rawa pangan. Adapun penandatangan ini dilakukan oleh jajaran Dirjen Kementan dan Kepala Dinas Pertanian setempat.