DENPASAR – _Blended Activity_ Kemenparekraf/Baparekraf menjadi etalase branding beragam produk ekonomi kreatif Sanur. Melalui program Bimbingan Teknis (Bimtek) SDM Ekonomi Kreatif Fotografi dan gerakan BISA (Bersih, Indah, Sehat, dan Aman), ada beragam produk yang dikenalkannya, Sabtu (5/9). memanfaatkan momentum, mereka juga membangun koneksi untuk membuka pasar lebih luas.
Program Bimtek SDM Ekonomi Kreatif Fotografi dan BISA menjadi galeri pengungkit penjualan aneka produk. Lokasinya berada di Wantilan Pura Dalem Kedewatan Sanur, Sanur Kaja, Denpasar Selatan, Bali. Selain menimba ilmu, sebanyak 100 peserta program saling berinteraksi mengenalkan beragam produk yang dimilikinya. Mereka membawa produk terbaiknya sebagai bagian dari simulasi Bimtek.
“Bimtek SDM Ekonomi Kreatif Fotografi dan BISA memberikan banyak input positif. Selain belajar lagi membuat konten promosi, kami juga bisa bertukar informasi produk. Sebab, ada banyak sekali pelaku ekonomi kreatif di sini. Kami berharap bisa meluaskan sayap pemasaran, apalagi produk kami sangatk khas dan berkualitas,” ungkap Founder MonD’Jee Dewi.
Memanfaatkan panggung Bimtek SDM Ekonomi Kreatif Fotografi dan BISA, ada beragam produk yang dieksplorasi. Selain beragam kuliner, ada juga karya kreatif sabun kecantikan, lampu hias, _fashion_, juga peralatan makan berbahan kayu. Untuk kuliner, varianya pun beragam mulai dari kue kering dan basah, minuman, hingga bumbu dapur. MonD’Jee contohnya, yang menawarkan produk minuman khas.
Bergabung dalam _blended activity_, MonD’Jee menawarkan 3 produk khasnya. Ada Susu Almond, Sirup Markisa, juga Es Campur/Cendol. Untuk produk susu, olahannya pun memakai bahan baku 100% impor Kacang Almond. Prosesnya tidak melalui pasteurisasi dan tanpa gula, adapun pemanisnya memakai daun stevia. Manfaatnya bagus bagi ibu hamil/menyusui, menurunkan gula, hingga jantung.
Untuk Sirup Markisa diolah dari 100% Buah Markisa dan gula putih. Tanpa campuran air dan tidak memakai pengawet. Memiliki daya tahan hingga 3 bulan, Sirup Markisa menawaran rasa unik asam dan manis. Dengan pasar utama Bali, produk ini menjadi rujukan wisman. Untuk informasi, silahkan klik Instagram mondjee.almondmilkbali atau hubungi 082362623323.
“Sanur merupakan destinasi yang komplet. Selain alam dan budayanya, di sini juga terdapat beragam jenis karya ekonomi kreatif dengan kualitas bagus. Program _blended activity_ menjadi _treatment_ untuk meluaskan pangsa pasar. Mereka diajarkan menyiapkan konten _branding_, selain berkomunikasi membangun _network_ baru,” terang Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Wisnu Bawa Tarunajaya.
Selain minuman, keunikan Daya Tarik Wisata (DTW) Sanur juga dikuatkan produk Lampu Hias Akrilik. Selain akrilik, karya unik ini juga memakai bahan baku kayu jati dan bentawas. Bentuk dan hiasannya sesuai permintaan dengan komposisi 10 warna cahaya berbeda. Harganya terjangkau dan informai lebih lanjut bisa klik Instagram woodmood. Bisa juga menghubungi nomor telepon 081236952344.
“Kami tentu sangat gembira melihat respon peserta yang luar biasa. Mereka tetap antusias berkarya dan produktif di masa pandemi Covid-19. Fase _New Normal_ ini tentu menjadi momentum terbaik untuk menaikan volume penjualan. Apalagi, sekarang eranya digital. Mereka tetap bisa memiliki akses pasar dari _smartphone_-nya,” jelas Direktur Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif Muh. Ricky Fauziyani.
Menegaskan warna wisata baharinya, DTW Sanur pun menawarkan produk khas olahan laut. Namun, bentuknya dalam bumbu masakan. Produk Terasi Dapur Inang ini menawarkan kualitas premium dan higienis. Proses pembuatannya sangat khas dengan bahan baku Udang Rebun kering yang didatangkan dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.
“DTW Sanur memang unik dan menarik. Ada banyak _experience_ yang bisa dinikmati wisatawan selama di sana. Kami ucapkan terima kasih kepada wisatawan yang sudah berkunjung ke Sanur dan Denpasar, lalu membeli beragam produk ekonomi kreatifnya. Produknya memang khas, berkualitas, dan ramah harganya,” tutup Kepala Dinas Pariwisata Denpasar Dezire Mulyani.(*)