BPOM Sebut Vaksin Sinovac Aman, Tol Bebas Pandemi Covid-19 Terbuka Lebar

645 0

JAKARTA – Indonesia segera terbebas dari bayang pandemi Covid-19. Sebab, vaksin Covid-19 produk dari Sinovac dinyatakan aman. Efikasinya di Indonesia mencapai 65,3% dan memenuhi standardisasi WHO. Lampu hijaunya pun sudah diberikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Senin (11/1).

Indonesia bisa menjalankan skenario vaksinasi Covid-19 tahap pertama pada pertengahan Januari 2021. Apalagi, vaksin jadi Sinovac sudah tersedia 3 juta dosis di Indonesia. Vaksin ini juga aman disuntikan bagi masyarakat Indonesia dengan efikasi mencapai 65,3%. Prosentasenya di atas batas minimal 50% yang digariskan WHO. Acuannya adalah proses uji tahap III yang dilakukan selama 3 bulan. Untuk Brazil, efikasi vaksin mencapai 78%.

“Hari ini, Senin 11 Januari 2021, BPOM memberikan persetujuan dalam emergency use authorization kepada Sinovac.Semua sudah memenuhi regulasi, termasuk kriteria WHO dengan efikasi 50%,” ungkap Kepala Badan POMRI Penny K Lukito.

Dinyatakan aman, vaksin Sinovac memiliki efek samping ringan dan sedang. Ada juga efek samping berupa nyeri otot. Untuk sakit kepala hanya disampaikan 0,1%. Artinya, secara keseluruhan efek samping yang muncul dari vaksin Sinovac tidak berbahaya. Lebih lanjut, efek samping tersebut juga ditemukan dalam pasien penerima Plasebo.

“Semua tentu berharap, vaksinasi bisa segera mengatasi pandemi Covid-19. Dengan begitu, masyarakat Indonesia bisa hidup normal kembali. Produktif menghasilkan banyak karya dan kesejahteraan bagi keluarganya,” terang Penny.

Setelah dinyatakan aman, proses vaksinasi Covid-19 tahap pertama akan diberikan kepada tenaga medis, TNI/Polri, dan petugas layanan publik. Selain Sinovac, ada juga Vaksin Astra Zeneca, Moderna, Covax/Gavi, dan Novavax. Total akan ada sekitar 426 Juta dosis vaksin. Mengawali program, Presiden Joko Widodo akan menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Sinovac.

Program vaksinasi diberikan pemerintah secara gratis bagi masyarakat. Tujuannya, agar tidak ada pihak-pihak yang memanfaatkan momentum dan mengambil keuntungan pribadi. Pelaksanaan vaksinasi 182 Juta jiwa rakyat Indonesia ditargetkan selesai 1 tahun. Menjamin kemudahan akses vaksin, pemerintah juga menyediakan layanan khusus untuk mengetahui seseorang terdaftar atau tidak dalam program vaksinasi Covid-19.

“Teknis vaksinasi sudah diatur sedemikian rupa. Tetap dibutuhkan kedisiplinan masyarakat, tetutama dalam menjalankan PPKM 11-25 Januari 2021. Komposisi vakinasi Covid-19 dan PSBB maupun PPKM akan mengatasi pandemi ini,” jelas Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Umum Partai Golkar.(***)

Related Post

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *