DESTINASIDIGITAL.COM//TANAH BAMBU – Pelatihan Literasi Edukasi Keuangan (PLEK) dilaksanakan di Kabupaten Tanah Bumbu. Kegiatan ini dilangsungkan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kostratani Batulicin, 14 – 17 September 2020.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan kegiatan PLEK memberikan tambahan pengetahuan buat kelompok tani.
“Pengetahuan dan cara pengelolaan kelompok tani bisa semakin maksimal dengan PLEK. Untuk itu, PLEK harus diikuti dengan serius,” katanya.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan, PLEK yang dilaksanakan di BPP Kostratani Batulicin, merupakan rangkaian dari program kegiatan proyek Integrited Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP) BPPSDMP.
“Pelatihan ini bagian dari kegiatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) sasaran program IPDMIP. Karena petani harus tahu pengelolaan keuangan, supaya petani bisa mengevaluasi apakah usaha yang dilakukan selama ini menguntungkan atau merugi,” katanya.
Ditambahkannya, apabila dalam evaluasi usaha merugi apa yang menjadi penyebabnya dan sebaliknya apabila diperoleh keuntungan bagaimana meningkatkannya, sehingga kesejahteraan petani dapat terwujud.
Pelatihan Literasi Edukasi Keuangan (PLEK) diikuti oleh 4 BPP, BPP Kusan Hulu, BPP Kusan Hilir, BPP Batulicin, BPP Karang Bintang. Peserta 20 pasang (KK) Kelompok Tani, Sebagai pemateri dan pendamping dalam pelaksanaan pelatihan PLEK adalah 10 penyuluh lapangan setempat yang sudah mendapatkan pelatihan PLEK secara online.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Tanah Bumbu, dan dibuka oleh Kasi Kelembagaan dan Ketenagaan Aswanto.
Aswanto mengatakan PLEK ini bertujuan guna meningkatkan ketahanan pangan, dengan membantu petani agar mau dan mampu membiasakan diri untuk selalu melakukan pencatatan keuangan usaha taninya dan perencanaan hingga realisasi.
“Petani dapat mengetahui keperluan usaha taninya dari awal hingga akhir yang dilakukan untuk mengetahui untung atau rugi usaha taninya. PLEK sendiri adalah pelatihan bagi ketua kelompok beserta pasangannya (istri),” kata Aswanto.
Menurutnya, pelatihan berjalan tertib dan lancar serta antusias dari para peserta sangat tinggi karena pada dasarnya materi yang disampaikan adalah mencatat kegiatan mereka sehari hari.
Antusiasme peserta terlihat dari komentar Aspan, petani dari Desa Anjirbaru Poktan Usaha Bersama. Ia menyampaikan kegembiraannya setelah mengikuti program IPDMIP sebelumnya karena meningkatkan kesejahteraan keluarganya dan petani petani lainnya, dikarenakan meningkatnya produktivitas hasil pertaniannya.
Johani dari Desa Saring Sungai Bubu Poktan Rukun Tani menyampaikan sejak adanya program IPDMIP penangkaran benih semula 25 Ha sekarang menjadi 140 Ha dengan hasil benih 500 ton yang semuanya terserap oleh pemerintah dan swasta.
“Apalagi sekarang ditambah pembelajaran pengelolaan keuangan usaha tani diharapkan tahun 2021 akan naik hasilnya menjadi 1000 ton benih,” ujarnya.
Lain lagi dengan Julian Noor petani dari Desa Anjirbaru Poktan Inangau yang menyampaikan dalam PLEK diajarkan management keuangan dan sekarang merasa bukan lagi menjadi petani biasa karena telah bisa menghitung kelayakan usaha taninya.(EZ)