CSA SIMURP Satukan Insan Pertanian di Jawa Timur

657 0

DESTINASIDIGITAL.COM//MALANG – Kegiatan Training of Trainer (ToT) Climate Smart Agriculture (CSA) proyek SIMURP di Jawa Timur, menjadi ajang bersatunya penyuluh, dosen, guru, dan Widyaiswara. Melalui Proyek SIMURP Pusat Penyuluhan, Pusat Pendidikan, dan Pusat Pelatihan dalam naungan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) sepakat membangun SDM pertanian yang cerdas iklim.

Berbekal modul yang disusun oleh para ahli dari dari Badan Litbang Pertanian, yang telah melaksanakan Traing of Master Trainer (TOM) dan Training of Trainer (ToT) penerima manfaat proyek SIMURP di Jawa Timur, khususnya Kabupaten Jember, diharapkan paham dan menerapkan pertanian cerdas iklim (Climate Smart Agriculture).

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, mengapresiasi semangat para insan pertanian ini untuk memajukan sektor pertanian. Semangat ini yang menurutnya akan memajukan pertanian Tanah Air.

“Berkat kerja keras tanpa henti, para petugas baik penyuluh, dosen dan widyaiswara, petani, juga petugas lapangan lainnya, pertanian akan mampu memenuhi kebutuhan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia. Berkat kerja keras para pelaku di sektor pertanian berdasarkan data BPS, PDB pertanian tumbuh 16,24% pada triwulan II 2020 (q to q) disaat sektor lain tumbuh negative,” terang Mentan SYL, Kamis (13/08/2020).

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi, mengatakan untuk mempersiapkan petani yang cerdas iklim, ramah lingkungan dan petani yang maju, mandiri dan modern, dalam pelatihan ini peserta selain belajar di Balai Pelatihan Pertanian Ketindan juga berkesempatan melakukan praktik.

“Yang dipraktikkan itu banyak, seperti penggunaan alsintan, penggunaan dan pembuatan pupuk organik, pengolahan limbah pertanian, penerapan OPT ramah lingkungan, uji benih, uji fisik tanah, sistem pengairan basah dan kering, penerapan pengairan basah dan kering dan mata latihan lain sesuai modul yang mengajarkan materi inti dari penerapan pertanian cerdas iklim (CSA),” katanya.

Tidak hanya itu, Dedi Nursyamsi juga mengingatkan kepada insan pertanian untuk tetap mematuhi protokol pencegahan penyebaran Covid-19 dalam beraktivitas. Seperti selalu menggunakan masker, menghindari kerumunan dan rajin cuci tangan.

“Agar kesehatan tetap terjaga, pelatihan bisa dilaksanakan secara kombinasi yaitu dengan tatap muka dan secara virtual. Perpaduan tiga pilar penyuluh, dosen, guru dan widyaiswara bisa memadukan petugas fungsional pusat dan daerah sehingga nantinya dapat bersinergi dengan baik dalam menyiapkan sumber daya manusia yang profesional dan mandiri,” tuturnya.

Salah seorang peserta dari BPP Ambulu, Jember Rahmad Darmawan, menyatakan bahwa latihan ini sangat bermanfaat karena selain dapat ilmu juga bisa praktek bagaimana mengoperasikan traktor besar dan combine hardvester, ilmu dan pengalaman ini akan dijadikan bekal dalam melatih para petani penerima manfaat di wilayah kerjanya.

Sehingga, mereka mau dan mampu menerapkan pertanian cerdas iklim yang ramah lingkungan. Rahmad akan mengajak para petani di wilayah kerjanya untuk segera menerapkan pertanian cerdas iklim yang ramah lingkungan agar produk pertanian meningkat, berkualitas dan lingkungan lebih lestari. (SP/EZ)

Related Post

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *