BOGOR – Kabar gembira datang dari Agrowisata PTPN VIII Gunung Mas. Destinasi wisata yang terletak di Puncak, Bogor itu telah mengantongi sertifikat CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability). Bahkan, hasil audit yang dilakukan oleh tim Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Agrowisata PTPN VIII Gunung Mas lulus dengan nilai sangat memuaskan.
Manager Agrowisata PTPN VIII Gunung Mas, Hikmat Eka Karyadi mengaku bersyukur atas capaian yang diraih obyek wisata yang dikelolanya. Menurutnya, protokol kesehatan berbasis CHSE merupakan pedoman dasar yang diperlukan untuk menjamin keselamatan pengunjung selama masa pandemi Covid-19.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut mendukung kami dalam memenuhi standar protokol kesehatan berbasis CHSE ini. Tentu hal ini sebagai upaya kami memenuhi kebutuhan masyarakat di era pandemi Covid-19 ini,” kata Eka dalam keterangan resminya, Minggu (15/8/2021).
Ia berharap dengan pemenuhan sertifikat CHSE para wisatawan yang datang berlibur dengan aman dan nyaman tanpa perlu merasa khawatir aspek kesehatan mereka.
“Setelah mendapatkan program CHSE ini kami akan semakin maksimal dalam memberikan pelayanan kepada pengunjung,” terang Eka.
Ia berharap pandemi Covid-19 segera berakhir dan pariwisata Indonesia, khususnya di Kabupaten Bogor dapat kembali pulih seperti sediakala. “Tentu kita berharap pandemi ini segera usai dan pariwisata kembali pulih. CHSE ini menjadi pedoman bagi kami untuk selalu mengedepankan pariwisata yang tak hanya berbasis destinasi, tetapi juga aspek kesehatan, keberlanjutan lingkungan hidup dan lainnya yang menjadi pedoman di masa pandemi ini,” ujar Eka.
Sebagaimana diketahui, untuk menumbuhkan kepercayaan terhadap wisatawan, Kemenparekraf mewajibkan setiap destinasi wisata memenuhi protokol CHSE yang bisa didapatkan secara gratis. CHSE meliputi kebersihan dan kesehatan seluruh lingkungan, termasuk pelaksanaan Protokol Kesehatan Covid-19, sampai pengelolaan sampah dan limbah kotor, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan tamu yang akan menginap di Agrowisata Gunung Mas.
Ketua tim auditor CHSE, Syufriadi Ibrahim menyatakan, sertifikasi CHSE berfungsi sebagai jaminan kepada wisatawan dan masyarakat bahwa produk dan pelayanan yang diberikan sudah memenuhi protokol kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan.
Penilaian ini diaudit oleh Syufriadi Ibrahim (MAL), yang merupakan bagian dari konsorsium auditor yang di tunjuk oleh Kemenparekraf sebagai pelaksana audit CHSE di hotel-hotel seluruh Indonesia.
Penilaian ini juga didampingi langsung oleh Manager Agrowisata PTPN VIII Hikmat Eka Karyadi, Karyawan Pimpinan Agrowisata PTPN VIII, Karyawan Agrowisata Gunung Mas dan Tim Satgas Covid-19 Agrowisata Gunung Mas.(*)