Detinasi Borobudur Diperkuat Wisata Sejarah 71 Tahun Peringatan Pertempuran Plataran

1765 0

SLEMAN – Atraksi Destinasi Super Prioritas Borobudur semakin beragam. Warna sejarah ditawarkan melalui 71 Tahun Peringatan Pertempuran Plataran, 21-24 Februari 2020. Familiar juga sebagai Monumen Perjuangan Taruna Yogyakarta, lokasinya berada di Rumah Bersejarah Kledokan, Selomartani, Sleman, DI Yogyakarta.

“Sleman memiliki akses langsung ke Borobudur dan Prambanan. Momentum 71 Tahun Peringatan Pertempuran Plataran semakin menguatkan warna atraksi destinasi Borobudur. Experience wisatawan makin lengkap. Warna sejarah yang dimilikinya ikut menaikan daya tawar pariwisata di kawasan ini,” papar Direktur Utama Badan Otorita Borobudur (BOB) Indah Juanita.

Tema menarik ditawarkan 71 Tahun Peringatan Pertempuran Plataran yaitu, Merajut Jejang Sang Ksatria Muda. Ritualnya ditandai dengan pemecahan kendi oleh Mabes TNI AD yang didampingi oleh tokoh masyarakat setempat, Jumat (21/2). Selain Mabes TNI AD dan masyarakat lokal, bergabung juga pelajar, mahasiswa, hingga stakeholder pemerintahan setempat.

“Peringatan ini sangat penting. Sebab, jadi bukti penghargaan terhadap sejarah. Selain itu, event ini juga menguatkan kawasan ini sebagai destinasi wisata sejarah yang harus dikunjungi,” kata Penasehat Komunitas Historia 24249 Purbantara Surautama sekaligus Pembina 61 Bregada Rakyat se-DI Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Usai opening ceremony pada Jumat (21/2), langsung digelar Sarasehan Sejarah hingga Pembukaan Pasar Monumen Plataran. Selang sehari berikutnya, ada Seminar Sejarah Indonesia-Belanda juga Peresmian Ruang Memorabilia Akademi Militer Yogya. Konten semakin berwarna dengan Senam Massal hingga Pasar Rakyat dengan tajuk ‘Gelar Potensi Selomartani’.

“Sejarah harus terus dihidupkan. Nilai-nilainya wajib diwariskan kepada generasi berikutnya. Selain jadi bentuk penghargaan, disitu juga ada inspirasi besar yang bisa menjadi bekal di masa mendatang. Saat ini experience inspirastif ditebarkan melalui 71 Tahun Peringatan Pertempuran Plataran,” ungkap Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Kabinet Kerja Dwisuryo Indroyono Soesilo.

Mengacu sejarahnya, Pertempuran Plataran terjadi 24 Februari 1949. Teraktualsiasi melalui Monumen Plataran, insiden tersebut berawal dari agresi militer Belanda kedua pada 19 Desember 1948. Karena Ibu Kota RI di Yogyakarta dikuasai Belanda, maka banyak pejuang yang menyingkir ke Sleman, Bantul, dan Kulon Progo. Setelah mengetahui kantong kekuatan pejuang, Belanda pun menggelar operasi.

Untuk operasi Belanda di wilayah timur, Bogem (Kalasan), mengakibatkan gugurnya beberapa pejuang. Ada dua perwira remaja, lima taruna, satu anggota Tentara Pelajar, dan warga masyarakat. Lokasi dari peristiwa itu lalu dibangun Monumen Plataran pada 1976 dan diresmikan 1977. Pada monumen ini ada delapan patung taruna, dua buah joglo, dan banyak simbol lainnya.

“Monumen Plataran merupakan destinasi yang penting. Taruna Akmil masih berkunjung ke sana untuk ziarah dan karya bakti. Spot ini juga kerap menjadi lokasi event dan dikunjungi masyarakat. Sebab, nilai sejarahnya memang sangat kuat dan luar biasa. Kami yakin, perayaan 71 Tahun Peringatan Pertempuran Plataran juga menjadi daya tarik bagi pariwisata di sana,” terang Indroyono.

Digelar 4 hari, 71 Tahun Peringatan Pertempuran Plataran punya banyak konten menarik. Pada Minggu (23/2), digelar Festival Bergodo. Pesertanya datang dari DI Yogyakarta dan Jawa Tengah. Tema Festival Bergodo ini adalah ‘Napak Tilas Sejarah Gerilya MA’. Ada juga Lomba Melukis Tingkat SMP se-DI Yogyakarta. Lalu, digelar Malam Tirakatan 71 Tahun Pertempuran Plataran.

“Nilai-nilai patriotisme dan kepahlawanan harus diwariskan. Melalui 71 Tahun Peringatan Pertempuran Plataran ini, generasi muda bisa belajar banyak hal. Mereka bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan riil. Melalui beragam karya kreatif dan produktif untuk kemajuan Indonesia. Lebih lanjut, kawasan ini memang sangat potensial sebagai destinasi wisata,” jelas Gubernur Akmil Magelang Mayor Jenderal TNI Dudung Abdurahman.

Menegaskan nilai inspirasinya, lima konten menarik disiapkan di dalam puncak 71 Tahun Peringatan Pertempuran Plataran. Dihelat Senin (24/2), perayaan tersebut dikuatkan dengan Ziarah Makam Pejuang-Tabur Bunga. Ada juga aksi Marching Band Canka Lokananta-Akmil RI, Upacara Bendera Peringatan 71 Tahun Pertempuran Plataran, dan Sesiodrama-Historia 24249 ‘Tapak Jejak Taruna’. Konten lain, Napak Tilas Pertempuran Plataran ‘Track Sepeda’ yang menyusuri jalur gerilya Akademi Militer Yogyakarta.

“Nilai perjuangan Pertempuran Plataran ini akan terus lestari. Event 71 Tahun Peringatan Pertempuran Plataran banyak melibatkan milenial sebagai pemegang tongkat ‘perjuangan’ berikutnya. Event ini juga menarik dengan beragam konten heroiknya. Jadi, jangan lewatkan puncak perayaannya,” tutup Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelengggara Kegiatan (Event) Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf Rizki Handayani.(*)

Related Post

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *