Diakses Petani Melalui KUR Pertanian, Alsintan Dorong Peningkatan Produktivitas Padi

300 0

JAKARTA – Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian merupakan program yang mendapat perhatian sangat baik dari kalangan petani. Hingga 19 Agustus 2022, akses petani terhadap KUR Pertanian mencapai Rp70,3 triliun dari toal anggaran sebesar Rp90 triliun.

Dari jumlah itu, salah satunya petani memanfaatkan untuk pembelian alat mesin pertanian (alsintan) sebesar Rp916 miliar. Ada sebanyak 20.948 debitur yang memanfaatkan KUR Pertanian untuk pembelian alsintan yang terdiri dari berbagai macam seperti combine harvester, cultivator, dryer dan lain sebagainya.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, KUR Pertanian memang diperuntukkan bagi petani dalam membantu mengembangkan budidaya dan usaha tani yang tengah mereka geluti. KUR Pertanian dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan, salah satunya untuk pembelian alsintan.

“Mekanisasi pertanian adalah salah satu program yang memang didorong agar petani dapat memanfaatkannya sebaik mungkin dalam meningkatkan produktivitas pertanian mereka. Pembelian alsintan bisa dilakukan salah satunya dengan mengakses KUR Pertanian,” kata Mentan SYL.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menambahkan, alsintan memang merupakan salah satu sarana pertanian yang mampu meningkatkan produktivitas pertanian. Dengan menggunakan alsintan, petani dapat memperkecil losses, sehingga hasil pertanian mereka melonjak drastis.

“Dengan menggunakan alsintan, produktivitas padi petani semakin meningkat tajam dan hal itu berkontribusi terhadap pencapaian swasembada pangan yang diraih pemerintah selama tiga tahun berturut-turut dari IRRI,” ujar Ali.

Di sisi lain, Ali menerangkan jika mekanisasi pertanian merupakan keharusan yang diadaptasikan kepada petani di era 4.0 saat ini. “Sebab, Kementan terus berkomitmen mendorong agar sektor pertanian bergerak ke arah yang maju, mandiri dan modern. Tentu hal ini dimaksudkan agar petani dapat dengan baik mengembangkan budidaya pertanian, sekaligus usaha tani mereka,” kata Ali.

Plt Direktur Alsintan Ditjen PSP Kementan, Rahmanto menambahkan, ada banyak manfaat yang didapat petani ketika mereka mengembangkan budidaya pertanian dan usaha tani mereka dengan alsintan. Salah satunya adalah dapat menghemat waktu dan biaya dalam mengolah lahan pertanian.

Dengan alsintan, Rahmanto menilai waktu pengolahan lahan pertanian hanya memerlukan hitungan jam saja, dibanding pola tradisional yang membutuhkan waktu berhari-hari.

“Tentu ini dapat mempercepat masa tanam sehingga indeks pertanaman petani pun dapat ditingkatkan. Selain itu, alsintan juga menghemat biaya yang dikeluarkan petani karena tak memerlukan tenaga yang banyak dalam mengolah lahan pertanian,” ujar Rahmanto.(*)

Related Post

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *