Didukung READSI, Petani Konawe Tanam Semangka Pasca Panen Padi

544 0

KONAWE – Dengan dukungan dari program READSI, para petani di Desa Langgea, Kecamatan Padangguni, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, tidak berhenti menanam. Setelah panen padi, petani langsung menanam semangka.

Desa Langgea, merupakan salah satu desa dimana mayoritas penduduknya bermatapencaharian sebagai petani, khusunya padi. Pasca panen padi sawah petani di Desa Langgea, Kecamatan Padangguni, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara ini, menanam tanaman buah semangka di sawah.

Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan produktivitas menjadi kunci untuk menjaga ketahanan pangan.

“Tugas pertanian adalah menjaga ketahanan pangan. Pertanian juga harus menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, pertanian tidak boleh berhenti agar kebutuhan masyarakat terpenuhi,” katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSMDP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengutarakan hal serupa.

“Dalam kondisi apa pun pertanian tidak boleh berhenti. Petani harus terus turun ke lapangan, penyuluh harus turun ke lapangan untuk mendampingi petani dan memastikan produksi tidak berhenti,” katanya.

Penyuluh Pertanian Desa Langgea, Ratim, dan Fasilitator Desa, Rohidin, memberikan dukungan pada petani agar tetap semangat untuk melakukan penanaman semangka ini.

Disisi lain, Ratim siap mendampingi petani untuk berusaha agar tidak ada waktu dan lahan yang tidak produktif.

“Kami sangat senang, petani dapat produktif, saya Bersama FD mendorong dengan berbagai cara agar mereka semangat dan buah mereka dapat tumbuh dengan baik. Seluruh prosesnya kami kawal, mulai dari menyiapkan lahan, memilih bibit yang berkualitas , menyemai bibit semangka, mengolah lahan, menanam bibit, merawat hingga waktunya memanen,” ujar Ratim.

Untuk tanaman semangka di sawah petani memilih lahan yang lebih mudah untuk membuang air yang berlebih agar tidak mengganggu tanaman saat masa pertumbuhan.

Rohidin menjelaskan bahwa berkat dukungan Program READSI, petani semangatnya jadi tidak pernah padam.

”Semangat mereka meningkat saat menerima Program READSI, kami juga harus lebih semangat. Kami mendampingi pengolahan lahan untuk menanam semangka tanah, diawal tanah digemburkan dan di campur pupuk dasar, dibuatkan parit sekitar bedengan agar dapat membuang air dengan lancar disaat air berlebih,” katanya

Pemasangan mulsa di bedengan agar gulma tidak mengganggu tanaman di saat pertumbuhan dan di buatkan lubang untuk menanam bibit semangka setalah dari penyemaian.

“Pemindahan bibit semangka jika bibit sudah layak untuk di pindahkan kelahan yang sudah disiapkan,” jelas Rohidin.

Salah seorang petani semangka, Maryadi yang merupakan anggota Kelompok Tani Karya Bersama yang merupakan kelompok sasaran READSI, mengaku memiliki lahan 0.25 Ha dan mendapatkan hasil Rp 9.500.000.

“Bahkan bisa lebih tinggi harganya disaat petani lain jarang yang menanamnya,” ujarya.(*)

Related Post

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *