Dihadiri 1.852 Orang Timor Leste, Crossborder Kemenpar 2019 di Atambua Meledak

1993 0

ATAMBUA – Panggung Crossborder Music Festival Atambua 2019 bergetar. Semua bintang tamu tampil maksimal. Mereka kompak memberi penampilan terbaik bagi seluruh penonton yang memadati Lapangan Simpang Lima, Sabtu (29/6).

Seperti biasa, penampilan Group Band Kotak benar-benar mampu membius penggemarnya. Kendati sang vokalis Tantri sudah mengenakan hijab, namun jiwa entertainnya tetap mampu menghipnotis para pria yang menjadi fans beratnya. Suaranya tetap lantang, dengan aksi panggung yang selalu energic. Diprediksi sekitar 25 ribu orang membludak di konser tersebut.

Tak hanya Kotak, hadirnya Andmesh juga membuat penggemarnya histeris. Lagu-lagu romantis yang ia bawakan tak urung membuat barisan fans wanitanya hanyut terbawa suasana. Andmesh memang sedang naik daun. ‘Cinta Luar Biasa’ adalah salah satu tembang andalan yang selalu ditunggu penonton setiap kali ia manggung.

Begitupun dengan penyanyi asal Timor Leste, Gerson. Ia tak ubahnya bintang tamu spesial karena terpilih untuk mengisi kegiatan yang ada di Indonesia. Kehadirannya menjadi penyempurna sajian Crossborder Music Festival Atambua 2019. Para penonton dari Timor Leste sangat familiar dengan sosoknya. Tak sedikit penonton yang turut bernyanyi saat ia menghibur di atas panggung.

Bupati Belu, Willybrodus Lay, mengaku puas dengan gelaran festival musik perbatasan kali ini. Ia memuji kinerja Tim Kemenpar yang sangat profesional menangani kegiatan tersebut. Komposisi penyanyi atau artis yang didatangkan juga sangat pas, sesuai dengan selera penonton yang datang ke lokasi acara.

“Ini event luar biasa. Warga Indonesia dan Timor Leste berbaur dalam kegembiraan yang sama. Masyarakat perbatasan benar-benar terhibur dengan penampilan semua bintang tamu. Terutama Kotak mampu membakar semangat pengunjung lewat lagu-lagu hitsnya,” kata Willybrodus.

Bahkan, Bupati mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo atas perhatiannya terhadap wilayah perbatasan. “Ini adalah kepedulian seorang presiden melalui Kementerian Pariwisata. Perhatian beliau kepada perbatasan membuat kita bisa tsrsenyum dan gembira malam ini,”kata Bupati.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani mengatakan, Crossborder Music Festival memang dipersembahkan untuk masyarakat di kedua negara. Baik Indonesia maupun Timor Leste, khususnya yang tinggal di wilayah perbatasan.

“Artinya, pemilihan artis-artis yang akan ditampilkan juga menyesuaikan selera masyarakat di sana. Yang pasti, ketiga bintang tamu tersebut cukup dikenal masyarakat perbatasan Atambua,” jelasnya.

Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III, Muh. Ricky Fauziyani menambahkan, berdasarkan data yang dicatat panitia, setidaknya ada 1.852 penonton asal Timor Leste yang menghadiri event Crossborder Music Festival Atambua 2019.

“Rinciannya, hari pertama (tanggal 27 Juni) ada 636 pelintas. Kemuadian hari kedua (tanggal 28 Juni) ada 628 pelintas. Selanjutnya hari terakhir (tanggal 29 Juli) ada 588 pelintas. Dengan demikian, total pelintas atau pengunjung asal Timor Leste sebanyak 1.852 orang,” beber Ricky yang juga diamini Kepala Bidang area Timor Leste dan NTT, Hendry Noviardi.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan, digelarnya Konser Musik Perbatasan Atambua tak lain dimaksudkan untuk menjaring wisatawan mancanegara. Khususnya dari Republik Demokrasi Timor Leste, terutama yang tinggal di daerah perbatasan.

Namun demikian, lanjut Arief, konsep crossborder tourism sebenarnya bukan semata untuk meningkatkan kunjungan wisman. Ada dampak positif lain yang diharapkan mampu dirasakan warga setempat. Yaitu hidupnya perekonomian di wilayah sekitar.

“Dengan adanya event ini, bisa dipastikan banyak pedagang yang ambil bagian untuk mencari keuntungan. Dari kerajinan, kuliner, hingga kebutuhan lain. Wisman datang menonton dan belanja. Artinya, ada perputaran ekonomi secara langsung di sini,” tandasnya. (*)

Related Post

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *