JAKARTA – Kisruh yang terjadi di tubuh induk organisasi sepakbola tertinggi Indonesia, PSSI, seolah tidak ada habisnya. Dari manajemen liga yang disorot hingga mundurnya Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) seolah datang silih berganti. Kondisi ini dinilai sama dengan tahun 2015 saat kudeta terjadi di tubuh PSSI.
Penilaian ini disampaikan mantan anggota Exco PSSI, Djamal Aziz. Djamal mengaku sangat prihatin dengan kondisi PSSI saat ini.
“Jujur ya, saya sedih melihat PSSI sekarang. Ini kondisi lagi Covid-19, semua elemen bangsa dan masyarakat bersatu saling membantu mengatasi corona, lah iki kok di pssi malah ribut-ribut soal jabatan di PT LIB,” tutur Djamal.
Menurutnya, kondisi ini hampir sama dengan tahun 2015 ketika posisi Ketua Umum PSSI dijabat LaNyalla Mattaliti. Djamal yang saat itu telah menjadi Exco, mengatakan saat ada pihak yang mencoba menjatuhkan LaNyalla.
“Kondisi PSSI saat ini mengingatkan saya dulu ketika 2015, saat Pak Nyalla sudah mulai mau dijatuhkan. Cara-caranya ya persis ini. Kompetisinya tidak jalan, tapi di lain pihak malah menginisiasikan turnamen. Logikanya itu dimana?” tanyanya.
Djamal menilai kondisi-kondisi seperti ini sangat tidak baik untuk perkembangan sepakbola Tanah Air. Ia bahkan berharap LaNyalla bisa turut membantu PSSI yang saat ini dipimpin Mochamad Iriawan, alias Iwan Bule.
“Biar tidak ada pengulangan sejarah buruk, saya Djamal Aziz akan menyarakan kepada Ketua DPD sebagai mantan Ketua Umum PSSI (LaNyalla Mattaliti) untuk membantu Pak Iwan Bule. Agar Pak Iwan Bule dapat fokus dan konsentrasi dalam persiapan Piala Dunia U-20 tahun 2021 di Indonesia,” katanya.(***)