Dorong Selling Wisman Filipina, Kemenpar dan KBRI Bangun Spot di ITTF 2019

5255 0

DESTINASIDIGITAL.COM, MANILA – Venue besar dibangun Kemenpar di Indonesia Trade & Tourism Festival (ITTF) 2019 yang diselenggarakan KBRI di Manila. Hal ini untuk mengakomodir branding dan selling masif pariwisata Indonesia khususnya pasar wisman Filipina. Hasilnya, pameran menjadi sangat meriah dan ramai oleh pengunjung.

Menampilkan venue besar dan padat, ITTF 2019 sukses menarik perhatian publik Filipina. Digelar 8-9 Maret, ITTF 2019 berlokasi di Glorietta 2 Activity Center, Palm Drive, Metro Makati, Manila, Filipina. Kawasan tersebut disebut sebagai mall terbesar di negeri berjuluk Home of The Green Revolution. Luar biasanya, venue ITTF menggunakan sekitar 88% dari total luas 400 Meter Persegi hall Glorietta 2.

Menjadi moment tebar pesona dan bisnis, venue ITTF 2019 dibangun dengan ukuran 11 M x 32 M. Luas totalnya sekitar 352 Meter Persegi. Nuansa Bali sangat kuat, ornamen ini dijumpai melalui gapura utama, payung khas Pulau Dewata, hingga gapura di atas panggung. Ada juga konsep Pinisi. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani mengatakan, venue disiapkan untuk branding.

“Aktivitas branding dan selling ini secara keseluruhan harus optimal. Komposisi venue dan kemudahan mobilitas dari pengunjung menjadi prioritas. Semuanya harus nyaman. Apalagi, respon besar selalu diberikan oleh oleh publik Filipina. Yang jelas, semua harus terlihat menarik dan melambangkan budaya Indonesia,” ungkap Rizki Sabtu (9/3).

Memiliki size besar, venue ITTF 2019 terbagi menjadi 4 zona. Ada area pemeran dan bisnis, refreshment, kuliner, dan panggung utama. Ada juga spot untuk swafoto. Area pameran dan bisnis ini dilengkapi sekitar 50 stand. Komposisi ada 20 stand industri pariwisata dan sisanya general. Untuk komposisi stand pariwisata terdiri dari 14 TA/TO dan 5 table bagi maskapai.

“Komposisi stand juga diatur sedemikian rupa. Tujuannya agar pengunjung bisa menikmati seluruh aktivitas yang ditawarkan ITTF 2019. Selain branding, intinya kami memberi kesempatan bisnis yang lebih luas,” terang Rizki lagi.

Untuk 30 stand general ITTF 2019 lainnya, didisplay beragam produk terbaik nusantara. Variannya pun sangat beragam, mulai dari beragam kerajinan tangan, batik, dan fashion. Selain itu, brand-brand besar produk Indonesia juga ditampilkan. Ada beragam produk makanan, minuman, juga kesehatan. Owner Paduzzee Siera Eka Sukma mengatakan, produk yang ditampilkan laku keras di ITTF 2019.

“Konsepnya memang bagus. Kami leluasa berinteraksi dengan pengunjung. Responnya juga bagus, baik untuk promosi maupun bisnis. Ada banyak produk kami yang laku dari launching hingga petang. Kami juga membangun koneksi di sini. Untuk Paduzzee ini memfokuskan pada craft, khususnya asesoris bagi wanita. Ada banyak produk yang kami bawa,” kata Eka.

Hingga petang, Paduzzee ini berhasil menjual sekitar 20 produknya. Mayoritas 50% berupa kalung yang lengkap dengan liontinnya. Selain kalung, stand ini juga menyajikan tas dan handbag dengan motif non batik. Mereka menawarkan motif tenun dan songket. Motif tenunnya diadopsi dari Makassar, Sumba, Bali, dan Jepara. Untuknya songketnya motif Palembang.

“ITTF 2019 ini momentum terbaik. Dengan banyaknya produk yang di-display semakin menguatkan nilai Indonesia sebagai destinasi wisata. Ada banyak experience terbaik yang bisa didapatkan wisatawan bila berkunjung langsung ke Indonesia. Sebab, setiap daerah punya kekhasan masing-masing,” tegas Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani.

Melengkapi aktivitas venue, panggung besar ditampilkan. Konsepnya luar biasa dengan perpaduan nuansa Bali dan Pinisi. Warna Pulau Dewata muncul dari gapura dan payung, lalu dek Pinisi diadopsi sebagai panggung secara keseluruhan. Panggung ini juga dilengkapi dengan LED ukuran raksasa dan setiap saat diputar berbagai clip destinasi di Indonesia.

“Semua disusun sedemikian rupa. Panggung ini menjadi hiburan bagi para pengunjung. Sebab, ada banyak parade seni budaya Indonesia yang ditampilkan. Mereka bisa duduk sambil menikmati berbagai kuliner dan minuman khas Indonesia yang disaajikan,” kata Kabid Pemasaran Area Sulawesi & Filipina Kemenpar Ni Putu Gayatri.

Ditampilkan secara spektakuler, ITTF 2019 pun mendapatkan apresiasi dari Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Sebab, ada harmoni yang kuat dari Indonsia dan Filipina. “Venue bagus dan representatif untuk moment besar seperti ITTF 2019. Kesan positif memang harus diberikan kepada publik Filipina. Dan, semuanya terlihat enjoy menikmati beragam sajian seni dan budaya,” tutup Menpar. (*)

Related Post

Astari dan Astira Hebohkan MATTA Fair 2019

Posted by - 17 Maret 2019 0
DESTINASIDIGITAL.COM, KUALA LUMPUR – Setelah dinobatkan menjadi Miss Tourism International 2018, Astari Indah Vernideani tak pernah berhenti mempromosikan pariwisata Indonesia.…

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *