Dukung JITM, Kemenpar Ajak TA/TO Mancanegara Ikut Famtrip

1919 0

YOGYAKARTA – Dukungan penuh diberikan Kementerian Pariwisata buat Jogja International Travel Mart (JITM) 2019, 1-4 Juli 2019. Untuk menaikkan gengsi event ini, Kemenpar melaksanakan familiarization trip. Pesertanya adalah travel agent dan tour operator mancanegara.

Menurut Asdep Pengembangan Pemasaran II Regional III, Sigit Witjaksono, travel agent dan tour operator yang diajak mengikuti famtrip ada 11 orang.

“Jumlah peserta sebanyak 11 orang. Namun, mereka berasal dari sejumlah negara. Seperti Arab Saudi, Irak, Oman, India, Bangladesh dan Uzbekistan. Peserta berada di Yogyakarta 29 Juni hingga 2 Juli 2019,” tutur Sigit, Selasa (2/7).

Dijelaskannya, para peserta akan diajak mengunjungi sejumlah tempat wisata. Seperti Omah Kecebong, Alun-Alun Kidul, Borobudur, Prambanan dan Jeep Lava Tour Merapi. Mereka juga mengikuti mengikuti Welcome Dinner dengan JITM, Senin (1/7), dan B2B Meeting, Selasa (2/7).

“Peserta famtrip ini sebelumnya juga mengikuti Bali Beyond Travel Fair di Bali. Kita berharap TA/TO yang terlibat dalam dua kegiatan ini bisa meyakinkan pasar mereka masing-masing akan indahnya Indonesia,” tutur Sigit.

Pelaksanaan JITM sendiri sangat eksis. Buktinya, telah memasuki tahun pelaksanaan ke-10.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata Nia Niscaya menjelaskan, Jogja International Travel Mart telah melangkah menjadi event event bisnis berskala internasional.

“JITM telah mengukuhkan diri sebagai satu-satunya pertemuan jaringan B2B industri perjalanan internasional di wilayah Yogyakarta. JITM adalah forum berkaliber tinggi. Penyedia perjalanan wisata di Yogyakarta dan sekitarnya, dapat bertemu pembeli utama dari industri perjalanan wisata internasional,” papar Nia.

Dijelaskannya, JITM adalah hasil kolaborasi Dinas Pariwisata Provinsi DIY, DPD Asita DIY & BPD PHRI DIY. Tema yang diusung sama dengan tahun kemarin yaitu “Yogyakarta, A New Getaway to Your Journey”.

“Dengan tema ini, diharapkan terjalin kerjasama antara Otoritas Pariwisata Yogyakarta (Dinas Pariwisata DIY), Asosiasi Lembaga Tour & Travel Indonesia Yogyakarta (ASITA Yogyakarta) dan Asosiasi Hotel & Restoran Indonesia Yogyakarta (PHRI Yogyakarta). Selain itu, JITM juga diharapkan menjadi sarana promosi bagi Bandara baru Jogja,” paparnya.

JITM 2019 bertujuan untuk memberikan opportunities bisnis bagi Seller maupun Buyer. Sebab, event ini diikuti oleh agen-agen perjalanan, hotel, restoran, objek wisata dan stakeholder lainnya yang sudah terkemuka di Yogyakarta dan sekitar Jawa Tengah.

Selama satu dekade penyelenggaraannya, Jogja International Travel Mart berhasil mengundang 1056 Buyers. Terdiri dari 373 Domestic Buyers dan 683 International Buyers. Mereka berasal dari berbagai negara dan 699 Sellers dari area Yogyakarta dan sekitarnya.

Untuk tahun 2019, JITM diikuti 56 Sellers dan 109 Buyers. 56 Sellers yang akan berpartisipasi adalah terdiri dari Agen Perjalanan, Hotel, dan Restoran. Sedangkan 109 Buyers berasal dari 23 negara. Ada Malaysia, Ukraina, India, Perancis, Philipina, Singapore, Vietnam, Italia, Uni Arab Emirate, Jerman dan masih banyak lagi.

Ketua JITM 2019 Edwin Ismedi mengatakan, kegiatan ini adalah peluang untuk menandai kehadiran stakeholder di industri pariwisata.

“Seluruh industri penunjang pariwisata ada di JITM. Lebih baik pelaku industri pariwisata tidak melewatkan kesempatan besar itu. Kesempatan untuk meluncurkan atau mempromosikan perjalanan bisnis yang dimiliki,” paparnya.

Menurutnya, pemilihan buyers pada tahun ini sangat selekstif. Sehingga, dapat menumbuhkan minat Seller untuk berpatisipasi di JITM 2019. Buyers merupakan tour operator Internasional yang merupakan key feeder & emerging markets untuk Daerah Istimewa Yogyakarta. Baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengacungkan jempol untuk pelaksanaan JITM 2019.

“Kegiatan ini melibatkan banyak pihak. Baik buyer maupun seller. Ini kesempatan yang sangat bagus buat pariwisata Yogyakarta. Kesempatan untuk mengenalkan kekayaan wisata mereka ke dunia internasional,” papar mantan Dirut PT Telkom itu.(*)

Related Post

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *