JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) berkomitmen terus melakukan penumbuhan petani milenial. Langkah tersebut mendapat dukungan DPR RI.
Bahkan, DPRRI melalui Komisi IV menjalin kerja sama dengan Kementan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas petani milenial di Indonesia. Komisi IV DPR RI dan BPPSDMP Kementan menggelar pelatihan bagi petani dan penyuluh pertanian di Kota Padang Panjang tanggal 10-11 September 2021 yang diikuti oleh 60 orang peserta petani dan penyuluh dari Kelurahan Padang Panjang Timur dan Padang Panjang Barat.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, pembangunan SDM pertanian wajib dilakukan. Apalagi, SDM yang ada masih didominasi generasi tua dengan pendidikan yang terbilang rendah. Kondisi ini diperparah dengan penguasaan lahan yang relatif sempit.
“Pemerintah berupaya melakukan efisiensi usaha tani melalui modernisasi pertanian yang sudah masuk dalam berbagai program Kementan. Tentu kami juga masih membutuhkan waktu dalam mengejar ketertinggalan petani kita dari negara-negara maju,” katanya.
Melalui modernisasi pertanian, Mwntan SYL mengaku hendak membuktikan pada generasi muda bahwa pertanian merupakan sektor yang menjanjikan dan membanggakan. “Tentu kita berharap pada akhirnya pertanian kita akan didominasi oleh generasi muda,” ujar Mentan SYL.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, menyatakan kesiapannya dalam pengembangan kualitas SDM pertanian. Menurutnya, instansinya siap untuk terus meningkatkan kualitas SDM. “Salah satunya dengan regenerasi petani. Kami gerakkan petani milenial melalui balai pelatihan pertanian serta politeknik pembangunan pertanian. Kami ciptakan job seeker dan job creator yang siap mengguncang dunia dengan kreativitas dan produktivitas,” tegas Dedi.
Perwakilan Komisi IV DPR RI, Hermanto menyampaikan bahwa pemerintah mempunyai target 1.000 petani milenial. “Kenapa harus petani milenial, karena saat ini pertanian kita didominasi petani yang sudah tua, tenaga yang mulai lemah dan kurang tanggap teknologi,” terangnya. Hermanto juga berpesan untuk meningkatkan bisnis pertanian. “Ubah pertanian konvensional ke mekanisasi pertanian dan harus menerapkan sains dan teknologi yang berkembang kepada peserta pelatihan,” pesan dia.
Bertempat di Balai Balai Benih Ikan pelatihan ini dibuka langsung oleh anggota komisi IV DPR RI Hermanto. Kegiatan Pelatihan ini juga dihadiri oleh Kepala Balai Pelatihan Pertanian Zahron Helmy, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Padang Panjang Ade Nofrita Anas, Kabid Penyuluhan Dinas Pangan dan Pertanian Kota Padang Panjang, Tim Fasilitator serta panitia pelaksanan setempat.
Kepala Balai Pelatihan Pertanian Zahron Helmy berharap penyuluh dan petani dapat menguasai teknologi informasi yang menjadi penunjang sektor pertanian belakangan ini.
“Penyuluh dan petani diharapkan mampu dan mengerti teknologi informasi,” pesan Zahron.
Zahron juga menyampaikan empat program pembangunan pertanian yakni mencetak petani milenial, pengembangan P4S, korporasi dan penggiat Kostratani.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Padang Panjang, Ade Nofrita Anas menyampaikan apresiasi kegiatan ini diselenggarakan di wilayah kerjanya. Ia berharap ke depan kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan. Saat ini, Ade memaparkan, Kota Padang Panjang memiliki komoditas unggulan melalui pertanian organik, pengembangan susu sapi dan pengembangan jamur. Ade Nofrita juga berpesan kepada peserta untuk memanfaatkan waktu dan kesempatan ini untuk menggali informasi pertanian.(*)