MEDAN – Adanya kedekatan cerita antara Sumatera Utara dan India, mampu menarik minat peserta famtrip asal India. Famtrip diawali dari Medan. Destinasi yang dikunjungi adalah Istana Maimun, Masjid Raya Medan, dan Rumah Tjong A Fie.
Famtrip Media India dilangsungkan Minggu (25/8) hingga Minggu (1/9). Destinasi utama yang dikunjungi para peserta adalah Danau Toba dan Borobudur.
“Budaya di sini sangat unik dan berbeda dari daerah lain di Indonesia. Kawasan di sini sangat familiar. Apalagi kalau sudah berada di Danau Toba. Viewnya sangat bagus. Untuk Danau Toba, bisa ditawarkan eksotisnya Karo, Samosir, dan Prapat. Itu spot yang populer. Bagus untuk dieksplorasi,” ungkap Konsul Jenderal India di Medan Raghu Gururaj, Senin (26/8) malam.
Destinasi pertama yang dikunjungi adalah Istana Maimun. Istana ini adalah warisan Kesultanan Deli. Didalamnya, ada Meriam Puntung. Beragam detail istana tidak luput dari mata kamera. Istana Maimun memiliki kaitan dengan Melayu Deli dan India. Sebab, Sultan I berasal dari Gujarat, India. Wajar bila Istana Maimun mengadopsi arsitektur Mogul (India) dan Eropa.
“Storytelling menjadi salah kunci menarik kunjungan wisatawan India. Medan dan Danau Toba punya keterikatan cerita dengan India. Apalagi, Medan juga memiliki Little India di Kampung Madras. Peserta Famtrip ini mengeksplorasinya Selasa (27/8). Semuanya bisa diangkat dan menjadi kesatuan story menarik,” jelas Kadiv Pemasaran Pariwisata Mancanegara BPODT Wahyu Dito Galih Indharto.
Dari Istana Maimun, peserta Famtrip Media India mengunjungi Masjid Raya. Masjid ini dibangun oleh Sultan Kasultanan Deli ke-8 Mahmud Al Rasyid. Tempat peribadatan tersebut cenderung mengadopsi 3 gaya arsitektur dunia. Ada warna budaya Eropa, Arab, juga India. Budaya Negeri Bollywood diadopsi melalui kubah masjid. Style-nya tetap mengacu arsitektur Mogul.
Lalu, bagaimana dengan posisi Tjong A Fie? Tjong A Fie mewariskan rumah yang sangat otentik. Aneka artefak bisa dijumpai di sana. Tjong A Fie memiliki peranan penting dalam perkembangan sejarah Kota Meda. Sebab, dia memiliki hubungan bagus dengan Sultan Deli, Belanda, dan masyarakat India. Tjong A Fie juga menjadi donatur sepertiga pembiayaan pembangunan Masjid Raya Medan.
“Potensi destinasi di Medan sangat luar biasa. Nuansa Indianya sangat kuat di sana. Kawasan ini tentu akan semakin menarik dengan storytelling-nya. Medan dan Kawasan Danau Toba memang memiliki kedekatan sejarah dengan India. Kami optimistis, pergerakan wisatawan India semakin positif,” terang Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata Nia Niscaya.
Menguatkan experience di Medan, beragam kuliner nikmat ditawarkan Dr’S Koffie di Jalan S Parman. Pada jamuan makan malam Famtrip Media India, Senin (26/8), sedikitnya ada 9 menu yang disajikannya. Sebut saja Steam Rice, Chili Chicken, Dori Fish Sambal Mantah, Cap Cai, Daal, dan Panner Masala. Dan, Chili Chicken, Daal, plus Panner Masala menjadi kuliner Negeri Bollywood yang bisa dinikmati.
Dr’S Koffie menjadi rujukan wisatawan India di Medan. Apalagi, restoran tersebut memiliki kerjasama dengan Indian Expatriates Association Medan (IEAM). Setiap member IEAM akan mendapatkan diskon hingga 20%. “Kuliner menjadi bagian penting sebuah destinasi. Wisatawan India dijamin semakin nyaman di Medan. Ada banyak menu khas India yang bisa dinikmati di sana,” kata Nia.
Dari Medan, peserta Famtrip Media India bergerak menuju Kawasan Danau Toba, Selasa (27/8). Danau Toba juga memiliki ikatan sejarah kuat dengan India. Letusan terakhir Gunung Toba pada 75.000 tahun silam ikut memengaruhi peradaban Madhya Pradesh, India. Semain menarik, nuansa kental India juga dihadirkan Kabupaten Karo.
Kabupaten di Kawasan Danau Toba tersebut memiliki marga khusus dari India. Karo memiliki marga Sembiring Brahmana. Beberapa marga turunannya adalah, Pelawi, Colia, Sembiring Meilala, juga Pelawi. Berasal dari India, Sembiring Meilala masuk melalui Pantai Timur. Kehadiran marga asal India ke Danau Toba pun memiliki cerita masing-masing yang unik.
“Kedekatan sejarah ini tentu sangat positif. Menjadi daya tarik lain bagi destinasi Medan dan Danau Toba. Saat berkunjung ke sana, wisatawan India akan mendapat beragam experience. Selain budayanya, alamnya indah. Perjalanan darat dari Medan menuju Danau Toba semakin menarik,” ujar Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Regional III Kementerian Pariwisata Sigit Wicaksono.
Untuk menikmati beragam sisi menarik dari Sumatera Utara, wisatawan India bisa menggunakan Kuala Lumpur, Malaysia, sebagai Hub-nya. Secara umum, wisatawan India memiliki 3 Hub untuk masuk ke Indonesia. Untuk Kuala Lumpur modanya AirAsia, Malindo, dan Malaysia Airlines. Pintu lainnya yaitu, Singapura (Singapore Airlines dan Scoot) dan Thailand (Thai Airways).
“Aksesibilitas wisatawan India menuju Sumatera Utara dan Indonesia memadai. Apalagi, kalau direct flight Air India ke Indonesia sudah terealisasi pada Oktober nanti. Yang jelas, program Famtrip Media India menjadi promosi terpadu. Dengan branding kuat, keterisian seat maskapai oleh wisatawan India akan semakin positif,” papar Kabid Area I Regional III Kemenpar Pupung Thariq Fadhillah.
India menjadi pasar potensial bagi pariwisata Indonesia. Pergerakan wisatawan Negeri Bollywood saat ini sangat kompetitif. Rata-rata capaian targetnya sekitar 115%. Sepanjang semester I 2019, realisasi arus wisatawan India mencapai 330.488 orang. Jumlah ini memiliki slot 47,1% dari target yang digulirkan di 2019. Rata-rata pertumbuhannya mencapai 10,02%. Pertumbuhan tertinggi 19,23% muncul di Juni 2019.
“Storytelling sangat vital karena menjadi gambaran awal sebuah destinasi. Apalagi, kalau didalamnya memiliki Proxymity. Program Famtrip Media India ini menguatkan banyak hal terkait budaya India di Sumatera Utara,” tutup Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya yang juga Menpar Terbaik ASEAN.(****)