NTB – Kolaborasi GenPI LS, KPID NTB dan Prodi Ilmu Komunikasi Unram, sukses menggelar diskusi perdana bertajuk ‘Literasi Media Digital’, Kamis (25/7). Kegiatan berlangsung di Soetjipto Cafe, Mataran, Lombok.
Pada kesempatan itu, hadir sebagai pembicara yakni Korbid Kelembagaan KPID NTB Fathul Rakhman, Ketua Harian Genpinas Siti Chotijah, Dosen Prodi Ilkom Unram Dr Agus Purbathin Hadi, dan pemerhati pariwisata yang dikenal dengan branding #SekotongMendunia, Loezawa Abdul Majid.
Selain itu, diskusi dihadiri oleh belasan komunitas yang ada di NTB. Seperti BIAP, MRI NTB, ACT, HPI, Pokdarwis, Travel Agen, TV 9, Sawah Institute, Lombok Literasi, Mahasiswa AMM Mataram, Mahasiswa Unram, dan Mahasiswa Stah NTB. Serta berbagai perwakilan lembaga yang memiliki konsern pada bidang pariwisata. Termasuk media digital dan literasi.
Ketua Harian Genpinas Siti Chotijah mengatakan, banyak hal yang dibahas, Khususnya peran media dalam pariwisata serta bagaimana literasi media digital diterapkan. Sehingga, meminimalisir hal-hal yang tidak sepatutnya terjadi. Seperti penyebaran hoax, cyber crime, atau bahkan ujaran kebencian.
“Peran media di NTB khususnya dalam pariwisata dan pengembangan daerah memegang peran yang sangat penting. Terlebih, melalui media digital, peran serta partisipasi publik menjadi semakin meningkat. Namun, ada hal-hal yang harus dipahami dalam menggunakan media digital. Jika tidak siap, maka kita akan tertinggal,” ujar perempuan yang akrab dipanggil Mbak Jhe tersebut.
Forum ini menyepakati beberapa hal. Antara lain pentingnya kolaborasi aksi dalam membuat konten positif, serta ritme kerja yang harus selalu ditingkatkan. Membuka ruang diakusi juga akan menghasilkan input bagi pembangunan dan pengembangan daerah.
Pakar Komunikasi Pembangunan NTB Dr Agus Purbathin Hadi yang juga Kaprodi Ilkom Unram memberikan apresiasi kepada GenPI. Sebagai komunitas, GenPI diharapkan menjadi wadah dan mendorong pertumbuhan ruang-ruang diskusi di masyarakat.
Ke depan, forum ini akan dilanjutkan dengan berbagai bahasan serta tema diskusi yang menarik dan dibutuhkan. Narasumbernya pun akan beragam, tergantung dari tema apa yang akan diangkat.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan, diskusi tersebut akan menjadi forum hebat. Terlebih, GenPI yang menginisiasi dan mempertemukan berbagai stakeholder. Menurutnya, pariwisata Indonesia pun butuh sentuhan anak muda atau peran serta generasi millenial. Sebab, 51% wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia adalah kaum millenial.
“Millenial punya kekuatan tersendiri dalam perkembangan pariwisata Indonesia. Kita tidak bisa pandang sebelah mata dan akan terus mensupport segala bentuk kreativitas mereka, terutama di bidang pariwisata,” tandasnya.(*)