JEMBER – Para petani di Jember, Jawa Timur, memanfaatkan alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk membantu beraktivitas di lapangan. Hasilnya, kegiatan tanam petani menjadi lebih cepat.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, alat dan mesin pertanian harus dimanfaatkan agar hasil pertanian menjadi lebih maksimal.
“Pertanian Indonesia harus meningkatkan produktivitas. Yang artinya, penggunaan alat dan mesin pertanian menjadi tidak bisa lagi dipinggirkan. Dengan alsintan, pengolahan lahan, tanam, panen hingga pasca panen tidak lagi membutuhkan banyak orang. Namun, hasil produksi dijamin lebih maksimal,” katanya, Sabtu (04/07/2020).
Hal senada disampaikan Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy. Dijelaskannya, penggunaan alsintan adalah ciri petani yang modern.
“Kita tentu saja ingin petani lebih maju, lebih mandiri, dan modern. Dan wujud dari petani modern adalah dengan penggunaan alsintan. Kenapa, karena teknologi dalam pertanian pun terus berkembang dan petani harus mengikutinya,” tutur Sarwo Edhy.
Sementara salah seorang penyuluh di Jember, Sri Wahyuni, bersama kelompok tani binaannya, melakukan budidaya tanaman serta melakukan percepatan tanam dengan menggunakan alsintan secara maksimal. Petani kini merasakan manfaatnya. Karena alsintan membuat proses olah tanah, tanam, dan panen, menjadi lebih cepat.
“Sebelumnya, petani umumnya masih menggunakan cara-cara manual dan sederhana dalam mengolah produk pertaniannya. Kondisi ini yang membuat kita sebagai penyuluh Wahyuni aktif memberikan informasi tentang manfaat alsintan,” katanya.
Menurut Wahyuni, alsintan yang paling sering digunakan petani binaannya di Kecamatan Ajung Kabupaten Jember adalah hand traktor, mesin tanam padi (Rice Transplanter) dan Mesin panen (Combain Harvester).
Alat-alat tersebut diperoleh dari bantuan pemerintah dan dikelola oleh kelompok tani dan Gapoktan agar petani bersama kelompok tani dapat memanfaatkannya. Menurutnya bantuan tersebut sangat tepat untuk membantu petani dalam menggenjot peningkatan produksi, terutama komoditas padi.
“Kita yakin petani akan mau dan mampu menggunakan alsintan dengan baik dan benar. Sehingga, dapat meningkatkan produksi pertanian sekaligus memberi motivasi para petani agar mereka dapat mengolah lahan, menanam dan memanen hasil pertaniannya dengan efektif dan efisien,” katanya.
Dengan makin banyaknya petani yang mau dan mampu menggunakan alsintan, Sri Wahyuni menilai perlu pengembangan alsin yang tepat guna ditingkat petani dalam mendukung keberhasilan program pangan.(***)