HardFest Pesona Jatigede Makin Nyaman, Kawasan Destinasi Jatigede Disuntik Rp30 Miliar

929 0

SUMEDANG – HardFest Pesona Jatigede 2020 dijamin semakin nyaman. Sebab, anggaran besar Rp30 Miliar sudah disuntikan Pemprov Jawa Barat. Dana tersebut digunakan untuk pengembangan destinasi wisata di Kawasan Waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat. Sumedang diprediksi akan menjadi destinasi besar karena total bantuan finansial mencapai Rp211 Miliar di sepanjang tahun ini.

Menjadi salah satu daya tarik pariwisata, HardFest Pesona Jatigede 2020 digelar 25-26 April. Lokasi event ada Kawasan Waduk Jatigede, Sumedang. Selain konten eventnya, destinasi berjuluk Kota Tahu ini akan semakin nyaman dengan beragam infrastruktur yang dibangunnya. Untuk Kawasan Waduk Jatigede akan dikembangkan beragam infrastruktur di Desa Pakualam dan Karangpakuan.

Menaikan grade infrastrukturnya, destinasi tersebut akan dibangun toilet besih dan tempat peribadatan. Ada juga pengembangan fasilitas pendukung Pasir Cinta hingga landasan paralayang. Fasilitas berupa forest walk, dermaga, dan floating market akan diberikan, termasuk pengadaan patroli polisi air udara. Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan, fasilitas itu akan tersedia tahun ini.

“Semuanya menjadi sebuah korelasi. Kami akan kembangkan beragam fasilitas untuk destinasi wisatawa di Sumedang, khususnya di Kawasan Waduk Jatigede. Bantuan finansialnya sudah diberikan, bahkan khusus Jatigede nilainya besar Rp30 Miliar. Pokoknya beragam fasilitas terbaik sudah tersedia tahun ini. Kami yakin pengunjung HardFest Pesona Jatigede semakin nyaman,” ungkap Dony, Selasa (18/2).

Dengan beragam potensi yang dimiliki, Sumedang akan mendapat suntikan dana hingga Rp211 Miliar di tahun ini. Anggaran tersebut terbagi dalam beberapa bentuk. Sebut saja, bantuan finansial Rp590 Juta bagi pengembangan homestay di Desa Pakualam. Ada juga bantuan Rp100 Juta bagi 10 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Anggaran tersebut akan digunakan sebagai modal usaha.

Para BUMDes yang mendapatkan aliran modal adalah Cimungkal, Kertabraja, Ujungjaya, Kandagatani, dan Berdikari. Ada juga Darmawangi, Mekarsari, Terus Lancar, Cibugel Jaya, dan Motekar. Semakin spesial, Pemprov Jawa Barat juga menaikan plafon kredit Masyarakat Ekonomi Sejahtera (Mesra) bagi 270 desa di Kota Tahu.

“Destinasi Kawasan Jati Gede akan mengalami perkembangan sangat signifikan. Efeknya tentu bisa juga dirasakan para pengunjung HardFest Pesona Jatigede. Experience mereka dijamin semakin menarik an lengkap saat berkunjung ke sana,” terang Direktur Pengembangan Destinasi Regional II Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Wawan Gunawan.

Aliran bantuan bagi destinasi Kota Tahu semakin lengkap. Beberapa desa mendapatkan bantuan berupa mobil operasional. Desa berprestasi itu adalah Pamekaran, Lingkung Kidul, Citimun, dan Margalaksana. Lebih lanjut, infrastruktur penyelenggaraan pemerintah desa diberikan pada 10 spot. Desa-desa tersebut diantaranya, Darmaraja, Darmajaya, Sukamenak, Sukaratu, Cikeusik, Cipeuteuy, hingga Pakualam.

“Sinergi besar yang digalang stakeholder di sana harus diapresiasi. Potensi sangat besar itu dimiliki Jati Gede dan Sumedang. Kami yakin, industri pariwisata akan terus tumbuh di sana. Aktivitas ini otomatis memberikan beragam manfaat ekonomi,” tutup Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelengggara Kegiatan (Event) Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf Rizki Handayani.(*)

Related Post

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *