SLEMAN – Indonesia diklaim krisis negarawan. Pernyataan tersebut dilontarkan Buya Syafii Maarif. Menjawab situasi politik saat ini, nama Airlangga Hartarto layak diapungkan sebagai solusi kebangsaan. Posisinya strategis karena menjabat Ketua Umum Partai Golkar dan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian. Kinerjanya juga positif dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi.
“Saya bilang begini. Kita krisis negarawan. Saya katakan, yang banyak politisi muncul. Saya katakan itu yang menyebabkan negara terpontal-pontal,” kata Buya usai menerima kunjungan Airlangga di kediamannya, Nogotirto, Gamping, Sleman, Sabtu (19/6).
Berkunjung ke kediaman Buya Syafii Maarif, Airlangga didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang. Pertemuan tersebut banyak diisi dengan diskusi. Suasananya hangat dan penuh kekeluargaan. Durasinya juga cukup lama. Lalu, apa detail diskusi yang mereka lakukan?
“Diskusinya panjang dan hangat. Saya belum pernah bicara dengan Pak Airlangga. Pak Airlangga yang terakhir datang ke rumah, meski kalau Menko yang lain sudah,” terang Buya Syafii Maarif.
Membutuhkan figur negarawan, publik bisa melihat rekam jejak Airlangga. Saat politisi lain sibuk pencitraan untuk menaikan elektabilitas, Airlangga justru sibuk menyelesaikan beragam persoalan bangsa. Dihadapkan dengan pandemi Covid-19, Airlangga terus berinovasi mencari jalan keluar. Sebab, dalam waktu bersamaan kondisi ekonomi juga harus dipulihkan.
Meredam sebaran Covid-19, Airlangga terus memperpanjang kebijakan PPKM Mikro pada 15-28 Juni 2021. Hal ini juga sebagai respon atas isu Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir, terutama pasca mudik Lebaran. Hingga 28 Juni 2021, tingkat kasus aktif Covid-19 di Indonesia sebesar 5,9% pada Minggu (12/6). Untuk tingkat kesembuhan mencapai 91,3% dan kematian tercatat 2,8%.
Kasus harian Covid-29 aktif pun terkonfirmasi naik 9.868 orang. Pada 6 Juni 2021, kasus Covid-19 aktif hanya 5,3%. Untuk kasus aktif Covid-19 di dunia mencapai 7,5%. Pada pekan sebelumnya, tingkat kesembuhan juga mencapai 91,9% dengan komparasi global 90,3%. Namun, tingkat kematian 2,8% berbanding 2,1% di level global.
“Ada banyak tantangan yang harua diselesaikan. Saat bertemu dengan Buya Syafii Maarif, ini silaturahmi dengan tokoh bangsa,” kata Airlangga yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).
Bagaimana, dengan respon pemulihan ekonomi? Mengacu data Badan Pusat Statistik, catatan impresif memang dibukukan neraca perdagangan Mei 2021. Kondisi neraca perdagangan surplus USD2,36 Miliar. Nilai tersebut diperoleh dari slot ekspor yang mencapai USD16,6 Miliar. Adapun kran impor yang dibuka mencapai USD14,23 Miliar.
Sebab, nilai neraca perdagangan pada April 2021 sebesar USD2,19 Miliar atau Rp31,3 Triliun. Nilai tersebut naik tipis dari 0,69% dari neraca perdagangan Maret 2021. Rapor positif juga dibukukan pada Maret 2021 dengan slot neraca perdagangan USD1,57 Miliar. Untuk Februari USD2,01 Miliar, lalu USD2 Miliar di Januari.
“Saat ini Pak Airlangga bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Menjadi solusi bagi beragam persoalan bangsa yang mengemuka. Semoga Pak Airlangga tetap sebagai negarawan yang baik dan terus berpihak kepada kepentingan rakyat. Untuk itu, sinergi besar harus dilakukan untuk memastikan bangsa dan negara tetap kondusif di masa pandemi,” tutup Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar Maman Abdurahman.(***)