BONEBOL – Menteri Pariwisata Arief Yahya memberikan dukungan agar Lombongo menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Namun untuk mengembangkan Lombongo, Gorontalo harus menggandeng wilayah lain. Seperti menjadikan Manado sebagai hub.
Hal tersebut disampaikan Menpar Arief Yahya saat mengunjungi kawasan wisata Lombongo, di Bone Bolango, Gorontalo, Minggu (6/10).
“Cara tercepat membangun pariwisata adalah atraksi dan KEK. Saya setuju Lombongo jadi KEK. Karena akan mendukung percepatan pariwisata Gorontalo. Tapi saya ingatkan lagi perlu strategi dan ini tidak boleh diabaikan,” papar mantan Dirut PT Telkom itu.
Strategi yang tepat adalah menjadikan Manado sebagai hub. Karena, Manado memiliki akses yang luas. Termasuk sejumlah direct flight internasional.
“Mau tidak mau, suka tidak suka hal itu harus dilakukan. Gorontalo harus memanfaat tetangga mereka yang memiliki akses lebih luas. Dalam hal ini Manado. Strategi ini sudah diterapkan banyak daerah. Contohnya Lombok dan Banyuwangi. Keduanya menjadikan Bali sebagai hub. Dan terbukti pariwisata mereka sukses,” terangnya.
Namun, Menpar mengingatkan jika akses terbaik adalah melalui udara. Karena, jalur darat dari Manado ke Gorontalo terlalu jauh.
“Kalau jalur darat harus ditempuh dengan 7-8 jam, itu tidak mungkin. Terlalu jauh. Tidak akan laku. Harus melalui udara. Bila perlu Gorontalo menyiapkan insentif buat mendukungnya. Kalau nanti Lombongo sudah jadi KEK, Gorontalo juga akan mendapatkan bantuan mengembangkan akses. Susah memang mendapatkan KEK. Tapi jika sudah dapat, daerah akan mendapat kemudahan,” paparnya.
Mengenai atraksi, Menpar mengaku tidak terlalu khawatir. Bahkan, lulusan Telematika di University of Surrey, Inggris, memuji atraksi Gorontalo.
“Saya tidak khawatir soal atraksi. Gorontalo punya atraksi berkualitas. Saya lihat juga tariannya luar biasa. Kostumnya juga bagus. Saya suka melihatnya. Secara atraksi Gorontalo luar biasa,” paparnya.
Dalam kunjungannya ke Lombongo, Menpar melakukan berbagai aktivitas. Usai disambut dengan acara adat, Menpar beserta tamu undangan lain melakukan penanaman pohon. Namun, yang paling seru adalah saat beliau melepaskan burung Maleo.
“Lombongo harus menjadi kawasan wisata ecotourism. Harus terus seperti ini dan dijaga. Lombongo sudah bagus, hanya perlu beberapa sentuhan. Kementerian Pariwisata akan bantu mempromosikannya,” jelasnya.
Sementara Bupati Bone Bolango Hanim Pou, mengatakan pengembangan Lombongo harus dilakukan secara bersama-sama. Baik dengan daerah lain ataupun Pemerintah Provinsi Gorontalo.
“Kita juga ingin kawasan Lombongo bisa diperluas hingga ke Danau Perintis. Sehingga benar-benar siap menjadi KEK. Kita berharap dukungan semua. Karena ini semangat untuk memajukan pariwisata Gorontalo. Termasuk tentunya Bone Bolango,” jelasnya