Ini Kriteria untuk Dapatkan Program RJIT

441 0

JAKARTA – Program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) Kementerian Pertanian (Kementan) diluncurkan sebagai upaya untuk memastikan ketersediaan air untuk pertanian sebagai upaya untuk meningkatkan indeks pertanaman.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjelaskan,
RJIT ini dilakukan dengan membenahi saluran irigasi yang bermasalah. Selain itu juga dilakukan pemaksimalan fungsi saluran irigasi agar luas areal pertanaman bisa bertambah.

“Dengan adanya program RJIT yang merupakan bagian dari management untuk memastikan ketersediaan sumber air pertanian ini diharapkan dapat memberi manfaat,” ujar Mentan SYL.

Adapun manfaat dari Program RJIT ini yakni adanya ketersediaan air untuk pertanian, menormalkan saluran irigasi yang bermasalah, lahan yang terairi menjadi lebih luas, meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas petani.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy menambahkan, pihaknya sudah menentukan kriteria petani atau areal pertanian yang dapat menerima rehabilitasi jaringan irigasi tersier ini.

“Kriterianya daerah irigasi yang saluran primer dan sekundernya memiliki kondisi yang baik untuk meningkatkan indeks pertanian padi sebesar 0,5. Kemudian jaringan irigasi tersier yang sudah mengalami kerusakan dan terhubung dengan jaringan irigasi primer,” ujar Sarwo Edhy.

Kriteria lainnya, jaringan irigasi yang memerlukan peningkatan fungsi untuk mengembalikan atau meningkatkan fungsi layanan irigasi, atau merupakan jaringan irigasi desa.

Beberapa daerah yang sudah menerima program RJIT dari Kementan adalah salah satunya di desa Sidomukti Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati Jawa Tengah. Daerah tersebut memenuhi kriteria penerima rehabilitasi jaringan irigasi tersier, sehingga dengan adanya program ini diharapkan dapat memaksimalkan fungsi jaringan irigasi dan memperluas areal pertanaman. Areal pertanian di daerah tersebut diolah oleh Kelompok Tani Maju Mukti.

Selain di Pati, Jawa Tengah, petani Desa Limbo Makmur, Kecamatan Bumi Raya, Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah juga menjadi penerima rehabilitasi jaringan irigasi tersier. Salah satu manfaat layanan yang diterima oleh petani adalah meluasnya layanan irigasi dan meningkatkan produktivitas pertanian di daerah tersebut.

“Kedua lokasi ini menjadi contoh penerima RJIT yang dicanangkan oleh Kementan dan keduanya telah mendapat dampak positif dari program tersebut dimana indeks pertanaman pertanian semakin meningkat dan produktivitas petani pun semakin meningkat,” pungkasnya.

Related Post

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *