Kabupaten Tanah Laut Diimbau Bikin Travel Pattern

1803 0

JAKARTA – Kabupaten Tanah Laut dinilai memiliki potensi untuk menjadi destinasi wisata terdepan di Kalimantan Selatan. Untuk mewujudkan hal itu, Tanah Laut harus membuat travel pattern. Masukan tersebut disampaikan dalam audiensi Kunjungan Kerja Komisi II DPRD dan Dinas Pariwisata Kabupaten Tanah Laut ke Kemenparekraf, Kamis, 09 Januari 2020, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta.

Destinasi unggulan Tanah Laut diantaranya Pantai Takisung, Pantai Batakan, Kerbau Rawa, Hutan Mangrove, dan masih banyak lagi. Tanah Laut juga merupakan daerah produksi jagung terbesar di Kalimantan Selatan papar Kadis Pariwisata Ismail fahmi, MT.

“Dengan banyaknya potensi yang dimiliki, Kabupaten Tanah Laut harus membuat Travel Pattern bagi wisatawan. Selain tentunya memperkuat potensi budaya dan atraksi yang ada di Kabupaten Tanah Laut,” tutur Asdep Pengembangan Destinasi Regional II Wawan Gunawan.

Wawan juga menyampaikan apresiasinya atas inisiatif kunjungan rombongan dari Tanah Laut ke Kemenparekraf.

“Kunjungan ini menciptakan sinergitas antara pusat dan daerah. Serta, mmembantu kita mengetahui langsung perkembangan dan kendala yang dihadapi dalam pengembangan destinasi pariwisata di Kabupaten Tanah Laut,” tutur Wawan.

Sementara Ketua Komisi II DPRD Tanah Laut Edi Porwanto, menyampaikan bahwa Kabupaten Tanah Laut terletak di sebelah selatan Kalimantan. Tanah Laut memiliki garis pantai yang panjang. Hal ini membuat Tanah Laut menjadi kota pelabuhan dan industri dengan 11 Kecamatan, 5 kelurahan dan 130 desa dengan penduduk 347 ribu jiwa.

Kadis Pariwisata Ismail fahmi, MT menampaikan kehadirannya berharap Kementerian Pariwisata juga dapat menjadikan Tanah Laut sebagai salah satu pariwisata unggulan di Kalimantan Selatan, tidak hanya tefokus pada Lhoksado di Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang merupakan KSPN,” pinta papar Ismail.

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Kemenparekraf Dadang Rizki Ratman, mengatakan ada beberapa hal yang bisa menjadikan Tanah Laut sebagai destinasi wisata terdepan di Kalimantan Selatan.

“Pertama butuh CEO commitment, atau komitmen tegas kepala daerah. Karena kepala daerahlah yang mengendalikan kebijakan sebuah daerah, termasuk anggaran. Dan tentunya juga diharapkan peran dan fungsi dari DPRD. Kepedulian bersama seluruh stakeholder di Tanah Laut adalah modal awal,” tutur Dadang.

Diharapkan juga daerah dalam mengembangkan pariwisata banyak melakukan benchmark ke destinasi yang sudah berhasil. Daerah yang masyarakatnya dapat merasakan nilai tambah ekonomi dari industri pariwisata dan ekonomi kreatif.(*)

Related Post

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *