Kapal Pesiar Le Laperouse Angkut Wisman Singgah di Pulau Penyengat

1885 0

JAKARTA – Kapal Pesiar Mewah La Laperouse dalam rangkaian pelayarannya bertema “Between Vietnam and Malaka Strait” mengangkut 150 wisman untuk singgah di Pulau Penyengat Kepri.

Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional I Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Dessy Ruhati di Jakarta, Rabu (20/11/2019), mengapresiasi disinggahinya Pulau Penyengat, Kepulauan Riau, pada Selasa 19 November 2019, oleh sebuah kapal pesiar populer berplatform eksplorasi.

“Kehadiran Kapal Pesiar La Laperouse di Pulau Penyengat akan memberikan dampak positif yang besar. Nilai tawar destinasi ini sangat besar. Alam, budaya, hingga kulinernya sangatlah potensial. Selalu ada experience baru saat berkunjung ke Pulau Penyengat. Piranti pendukungnya juga bagus,” papar Dessy.

Sebanyak 150 wisatawan mancanegara yang dibawa La Laperouse, mengeksplorasi sisa-sisa Imperium Melayu di Pulau Penyengat.

Kapal Pesiar La Laperouse berada di Pulau Penyengat sabagai rangkaian dari pelayaran ‘Between Vietnam and Malaka Strait’. Ada 6 destinasi yang disinggahi, mulai dari Ho Chi Minh (Vietnam) lalu menuju Pulau Penyengat. Setelah itu, kapal ini akan berlayar menuju Malaka, Lumut, Penang, lalu berakhir di Singapura.

“Pulau Penyengat sangat kaya dengan budaya dan sejarah. Kunjungan ke Pulau Penyengat menjadi experience yang luar biasa. Kami sangat nyaman, apalagi pelayanan yang diberikan sangat bagus. Saya pribadi akan kembali ke Pulau Penyengat bersama anak-anak,” ungkap Louis, salah satu wisatawan La Laperouse asal Swiss.

Pulau Penyengat terbukti sukses menghipnotis seluruh wisatawan yang diangkut Kapal Pesiar La Laperouse. Dengan mengangkat tema ‘Walking Tour of Ancient Malay Kingdom’, Pulau Penyengat dieksplorasi selama 4 jam. Mereka menjelajahi tiap sisi pulau yang sejak abad ke-18 menjadi pusat sejarah dan budaya Imperium Melayu tersebut.

“Kehadiran Kapal Pesiar La Laperouse di Pulau Penyengat tentu sangat spesial. Branding destinasi ini pasti akan naik. Apalagi, potensinya besar dengan beragam situs kuno Kerajaan Riau-Lingga yang masih terawat baik. Selama berada di Pulau Penyengat, mereka sangat antusias. Kami yakin, mereka akan kembali lagi ke Pulau Penyengat,” terang Ketua HPI Tanjungpinang Raja Farul.

Selama di Pulau Penyengat, ada 6 destinasi yang disinggahi wisatawan. Mereka berkunjung ke Istana Kantor, Mesjid Raya Sultan Riau, Gedung Tabib, juga Makam Raja Hamidah Engku Putri, dan Raja Ali Haji. Kemudian kunjungan ke Perkampungan Nelayan. Mereka juga menikmati pengalaman budaya khas Melayu, seperti permainan gasing hingga prosesi adat perkawinan Melayu.

“Pulau Penyengat merupakan destinasi yang unik dan menarik untuk disinggahi. Siapapun pasti akan dibuat terkesan saat berada di sana. Atraksi yang ditawarkannya sangat beragam dengan warna sejarah, budaya, alam, hingga kulinernya. Semakin menarik, wisatawan biasanya selalu dilibatkan dalam aneka aktivitas wisata yang digelar,” jelas Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau Buralimar.

Penumpang Kapal Pesiar La Laperouse diberi kesempatan memberikan Tepuk Tepung Tawar. Yaitu tradisi penyambutan tamu spesial. Budaya Melayu semakin kental dengan sajian Tari Zapin, Silat, dan Musik Gazal. Rangkaian kunjungan ditutup dengan Joged Lambak.

“Ada banyak ornamen seni dan budaya yang bisa wisatawan nikmati saat berada di Pulau Penyengat. Joged Lambak ini sesuatu yang unik, selain Tari Zapin tentunya. Lambak itu sangat artistik, baik gerak ataupun musiknya,” ujar Buralimar lagi.

Tidak hanya budaya, wisatawan juga mendapatkan kesempatan mencicipi kuliner khas Melayu seperti Kole-Kole, Tembose, dan Air Dohot yang merupakan minuman khas Melayu.

Yang menarik dari Pulau Penyengat, wisatawan bisa menikmati moda transportasi tradisional, bentor atau sepeda onthel.

“Kalau ingin menikmati Pulau Penyengat secara utuh, wisatawan harus menginap. Fasilitas di dalamnya lengkap dan bagus. Pulau Penyengat juga sudah sangat siap menerima kunjungan lebih banyak kapal pesiar. Kehadiran La Laperouse menjadi sinyal positif,” tutur Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenparekraf Rizki Handayani.(*)

Related Post

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *