Kemenpar Dukung Pengembangan Pariwisata Kebumen

994 0

JAKARTA – Kementerian Pariwisata siap mendukung pengembangan pariwisata di Kabupaten Kebumen. Terlebih daerah di Jawa Tengah ini memiliki banyak sekali destinasi alam yang indah. Kebumen juga dilengkapi amenitas dan aksesibilitas yang memadai.

Potensi Kabupaten Kebumen disampaikan Ketua DPRD dan Kadisporawisata, Azam Fatoni, di Kantor Kementerian Pariwisata, Rabu (16/10).

“Kabupaten Kebumen mempunyai banak potensi yang bisa digali. Dan kita berharap Kementerian Pariwisata bisa mengangkat dan memperkenalkan potensi pariwisata Kebumen. Sehingga kunjungan wisatawan ke tempat kami bisa lebih meningkat,” tutur Azam Fatoni.

Menurut Azam, destinasi yang dimiliki Kebumen sangat beragam. Ada pantai-pantai yang indah, gunung yang eksotis, destinasi heritage, dan masih banyak lagi.

“Kebumen punya banyak wisatawa pantai. Seperti Pantai Menganti di Desa Karangduwur, Kecamatan Ayah. Jaraknya hanya sekitar 1,5 jam dari pusat kota Kebumen. Ada juga Pantai Karang Agung yang dikeramatkan warga. Ada juga Pantai Pecaron yang terletak di sebelah timur Pantai Menganti. Atau Pantai Karangbolong. Pantai ini cukup tenar. Ramai didatangi wisatawan,” tuturnya.

Destinasi lain yang dimiliki Kebumen adalah Gunung Duwur. Destinasi eksotis ini terletak di Desa Watukelir, Kecamatan Ayah. Tinggi Gunung Duwur hanya 500 mdpl. Tapi, dari sini kita bisa melihat luasnya Samudera Hindia.

Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Regional II Kemenpar Wawan Gunawan, mengatakan Kebumen juga memiliki satu destinasi yang namanya sudah sangat tenar. Namanya Benteng Van der Wijck.

“Benteng Van der Wijck masih berdiri kokoh di Kecamatan Gombong, 35 km dari pusat kota Kebumen. Benteng berwarna merah ini terlihat mencolok dibanding bangunan kuno di sekelilingnya,” papar Wawan Gunawan.

Sementara Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata Dadang Rizki Ratman mengatakan salah satu hal yang harus diperhatikan Kebumen adalah aksesibilitas.

“Akses itu penting. Karena memudahkan wisatawan yang akan datang ke Kebumen. Memang daerah ini belum memiliki bandara. Tapi Kebumen memiliki dua stasiun yang terhubung ke Yogyakarta. Ada Stasiun Gombong dan Stasiun Kebumen. Selain tentunya Terminal Bus. Fungsi akses ini harus dimaksimalkan,” tutur Dadang.

Selain stasiun kereta, selama ini Kebumen menjadikan sejumlah daerah sebagai pintu masuk. Seperti Bandara Adi Sumarmo Solo, Bandara Ahmad Yani Semarang, Pelabuhan Tanjung Mas Semarang, juga Pelabuhan Cilacap.

Menteri Pariwisata Arief Yahya juga mengingatkan pentingnya destinasi memiliki unsur 3A untuk menaikkan kunjungan wisatawan.

“Kunci sebuah destinasi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan adalah 3A, akses-amenitas-atraksi. Destinasinya sudah oke. Tapi Kebumen harus memiliki atraksi berkelas. Atraksi yang bisa menarik perhatian. Atau melibatkan wisatawan. Kebumen yang harus menghadirkan amenitas yang oke. Yang nyaman. Dan tentunya kemudahan akses. Untuk benchmark, Kebumen bisa melihat ke Banyuwangi, kota kecil yang sukses dengan pariwisata,” paparnya.(***)

Related Post

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *