JAKARTA – Jaring wisatawan Penang, Malaysia, diperkuat Kemenparekraf melalui Sales Mission Borobudur 2019. Konsep B2B tersebut digelar Rabu (18/12) dengan venue Mercure Beach Hotel, Penang. Program ini menjadi sinergi antara Kemenparekraf, KBRI di Kuala Lumpur, KJRI Penang, hingga VITO Malaysia. Bergabung juga banyak stakeholder pariwisata dari Indonesia dan Negeri Jiran Malaysia.
“Program Sales Mission jadi metode ideal menguatkan jaringan pasar wisatawan. Melalui Sales Mission Borobudur 2019 ini, kami optimistis pergerakan wisatawan dari Penang akan semakin positif. Pasti ada impact positif dalam rentang waktu mendatang,” ungkap Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenparekraf Rizki Handayani, Selasa (17/12).
Digelar sehari, program Sales Mission Borobudur 2019 di Penang diikuti 10 sellers. Komposisinya adalah TA/TO hingga penydia akomodasi Balai Ekonomi Desa (Balkondes). Mereka berasal dari DI Yogyakarta dan Jawa Tengah. Program Sales Mission tersebut semakin komptitif dengan kehadiran 60 buyers. Para buyers merupakan local agent di Penang dan sekitarnya. Mereka member dari MATTA dan MCTA.
“Sellers yang dilibatkan memang khusus dari kawasan Yogyakarta dan Jawa Tengah. Komposisinya pun cukup merata dengan melibatkan Balkondes di dalamnya. Adapun buyers yang bergabung ditentukan menurut rekomendasi VITO Malaysia. Kami yakin bisa membukukan proyeksi angka transaksi yang bagus di sini. Para buyers memiliki profil bagus. Network-nya kuat di Penang dan sekitarnya,” katanya.
Mengoptimalkan potensinya, beragam agenda sudah disiapkan program Sales Mission Borobudur 2019 di Penang. Pertemuan bisnis B2B akan dilakukan dengan sistem round robin atau sellers meets buyers. Ada juga aktivitas pemaparan beragam program dari maskapai Citilink hingga testimoni para Blogger dan Vlogger Negeri Jiran. Mereka sebelumnya menggelar famtrip di destinasi Borobudur dan sekitarnya.
Usai pemaparan, program Sales Mission Borobudur 2019 di Penang dilanjutkan dengan dialog. Pada sesi sharing dengan publik Penang ini diharapkan bisa memantik minat berkunjung lebih besar. Rangkaian program tersebut lalu ditutup jamuan makan dan door prize.
“Konsep Sales Mission Borobudur 2019 di Penang akan dikemas sangat menarik. Suasananya pasti cair dan hangat. Kehadiran dan testimoni para Blogger hingga Vlogger akan semakin menguatkan daya tarik dari destinasi Borobudur dan sekitarnya. Mereka akan semakin mengerti dan dekat dengan destinasi yang ditawarkan,” jelas Rizki lagi.
Malaysia memang menjadi pasar penting dan fokus penguatan wisatawan. Sebab, pergerakan wisatawan Negeri Jiran kompetitif sepanjang 2018. Jumlahnya meningkat 17,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Realisasi kunjungan wisatawan Malaysia mencapai 2.501.594 orang. Adapun 2019, kunjungan wisatawan Malaysia ditarget 3.155.000 orang. Rizki menambahkan, diperkukan strategi tepat agar target terwujud.
“Butuh strategi yang bagus untuk terus menaikan arus wisatawan Malaysia ke Indonesia. Melalui Sales Mission ini, kami juga terus melakukan pendekatan secara intensif. Sebab, target tahun ini jumlahnya besar dan harus terwujud. Sisa waktu yang ada masih bisa dimanfaatkan, apalagi ada Natal dan Tahun Baru 2020. Ini momentum tepat untuk menarik wisatawan Malaysia sebanyak mungkin,” lanjutnya.
Ditawarkannya destinasi Borobudur kepada pasar Penang pun menarik. Sebab, Borobudur ini masuk 5 Destinasi Super Prioritas bersama Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang. Borobudur juga ideal sebagai hub bagi destinasi lain di kawasan segitiga Yogyakarta-Solo-Semarang.
“Kami tetap melakukan branding untuk banyak destinasi di sekitar Borobudur. Daya tariknya luar biasa dengan kekuatan alam dan budayanya. Melalui Sales Mission ini, beragam destinasi di Yogyakarta, Solo, dan Semarang juga akan semakin dikenal di Penang hingga Malaysia secara luas,” tutupnya.(**)