NUSA TENGGARA BARAT – Peningkatan produktivitas menjadi salah satu fokus Kementerian Pertanian. Untuk mendukung hal itu, Kementerian Pertanian melakukan pembangunan embung, sekaligus memastikan ketersediaan untuk pertanian. Salah satunya untuk mendukung pertanian di Lombok Timur.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan pembangunan embung adalah bagian dari kegiatan padat karya.
“Dengan pembangunan embung, kita bukan hanya memberikan dukungan untuk pembangunan pertanian, tetapi juga berharap bisa membantu meningkatkan pendapatan petani dan masyarakat sekitar embung,” tutur Mentan SYL, Senin (30/11/2020).
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, mengutarakan hal serupa.
“Dengan embung ini, kita turut menjalankan instruksi Presiden dan Menteri Pertanian agar pemulihan ekonomi rakyat lebih cepat terasa oleh rakyat yaitu diantaranya dengan program padat karya terutama pada pembangunan infrastruktur,” katanya.
Salah satu wujudnya, adalah pembangunan embung di Kabupaten Lombok Timur. Pembangunan embung dilaksanakan di Desa Sepapan, Kecamatan Jerowaru, oleh Kelompok Tani Pejeruk Bersatu dengan Ketua Hariadi.
“Pembangunan Embung Air dilaksanakan secara swakelolaoleh petani. Sehingga dampak pembangunan ekonomi masyarakat sangat terasa langsung oleh mereka di dalam situasi perekonomian yang sulit saat ini,” ujar Sarwo Edhy lagi.
Menurutnya, kualitas dari bangunan tersebut sangat baik. Karena dengan program padat karya tersebut terselip dalam benak masyarakat petani bahwa tanggung jawab penuh atas hasil bangunan serta pemeliharaan bangunan yang mereka bangun.
Ketua Kelompok Tani Pejeruk Bersatu, Hariadi, mengatakan manfaat pembangunan embung sangat dirasakan masyarakat.
“Salah satu manfaat yang paling penting dari pembangunan embung tersebut adalah kenaikan IP (Indeks Pertanaman). Biasanya dalam setahun hanya mampu sebanyak 1 kali penanaman. Namun, dengan embung petani mampu menanam sebanyak 2 kali, baik tanaman pokok bergantian dengan tanaman selang, ataupun budidaya ikan sehingga masyarakat petani mampu terus bertahan membangun perekonomian,” tutur Hariadi.
Ditambahkannya, embung sangat membantu cadangan air ketika musim kemarau datang sehingga pasokan air lancar dengan jumlah yang sangat cukup untuk IP ke 2 kali.
“Dengan embung, lahan yang diairi jauh lebih luas hingga 25 Ha, yang awalnya hanya 10 Ha. Para petani sangat merasakan manfaat dari pembangunan Embung Air tersebut sebagai sumber air cadangan ketika kemarau datang dan saat itu sudah pasti air dari saluran irigasi akan tersendat karena kecil atau bahkan kering,” katanya.(*)