JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) mengimbau petani di Banjarnegara, Jawa Tengah, yang telah terdaftar di e-RDKK untuk menebus pupuk bersubsidi melalui kios pengecer resmi. Sebab, pupuk bersubsidi hanya disalurkan melalui pengecer resmi.
Menurut Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, alokasi dan distribusi pupuk sekarang lebih diperketat. Sebab anggaran untuk pupuk bersubsidi berkurang.
“Pada intinya, alokasi nasional pupuk bersubsidi turun. Karena, anggaran untuk pupuk bersubsidi pun dikurangi. Makanya kita lebih perketat distribusinya berdasarkan pengajuan e-RDKK serta kita sesuaikan dengan serapan tahun sebelumnya,” tuturnya, Senin (29/06/2020).
Sementara Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy, wilayah Jawa Tengah yang yang sudah melakukan implementasi Kartu Tani secara menyeluruh adalah Kabupaten Temanggung, Batang, Brebes, Banyumas, Pati, Karanganyar, Purworejo, dan Kota Semarang. Sedangkan Kabupaten Banjarnegara belum dilakukan implementasi secara menyeluruh.
“Kartu tani baru dilaksanakan secara menyeluruh pada 8 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Banjarnegara dan beberapa kabupaten lainnya belum seluruhnya menggunakan kartu tani. Dalam hal ini penebusan pupuk subsidi tetap berdasar data cetak e-RDKK melalui Kios Pupuk Lengkap (KPL),” terang Sarwo Edhy.
Implementasi penggunaan kartu tani juga sebagai upaya menyalurkan pupuk bersubsidi agar lebih tepat sasaran dan dapat meningkatkan efesiensi anggaran Subsidi Pupuk Tahun 2020 sesuai dengan rekomendasi dari BPK serta KPK.
“Goal dari kartu tani juga adalah penagihan pembayaran subsidi pupuk berdasarkan data dashboard bank. Dimana petani wajib gesek kartu tani saat menebus pupuk bersubsidi. Jadi semua pembelian petani tedeteksi,” terangnya.
Ditambahkan Sarwo Edhy, semua data penyaluran untuk penagihan semuanya dari dashboard bank. Pembelian tanpa kartu tani tidak dapat dibayar subsidinya. “Namun, penting menjadi catatan untuk menebus di Kios Pengecer resmi,” katanya.
Sebagai informasi Alokasi pupuk untuk Kabupaten Banjarnegara jenis urea adalah 14.500 ton. Sedangkan SP 36: 2.150 ton, ZA 1.656 ton, NPK 12.174 ton, dan Organik 3.500 ton. Dan realisasi hingga 24 juni 2020, pupuk Urea 10.051 ton, SP 36 1.664 ton, ZA 1.138 ton, NPK 6.355 ton, dan Organik 1.643 ton. Total rata-rata realiasasi Kab Banjarnegara sekitar 62.91 %.(*)