Kementan Optimalkan Irigasi Pertanian Antisipasi Perubahan Iklim

395 0

JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) mengoptimalkan irigasi pertanian dalam rangka adaptasi dan antisipasi perubahan iklim. Hal itu ditegaskan Kementan dalam webinar dengan tema “Upaya Optimasi Irigasi Pertanian Dalam Rangka Adaptasi dan Antisipasi Perubahan Iklim”, Kamis (12/8/2021).

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, dalam pertanian, air merupakan kebutuhan mendasar bagi sektor pertanian. Hanya saja, air juga bisa menjadi petaka bagi pertanian jika tak dikelola dengan baik. “Untuk itu, perlu pengelolaan air dengan baik agar budidaya pertanian berjalan dengan baik tanpa kendala, baik di musim hujan maupun musim panas,” kata Mentan SYL.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil menambahkan, secara umum, pihaknya telah memiliki berbagai sarana untuk mengantisipasi terjadinya perubahan iklim, baik hujan yang datang tiba-tiba maupun panas berkepanjangan.

“Kuncinya adalah optimasi irigasi pertanian. Ada embung, ada Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier, ada perpompaan dan lainnya. Menurut saya kita harus selesaikan masalah pada sawah tadah hujan ini supaya luas pertanaman dan luas pertanian kita meningkat,” kata Ali.

Secara umum, Ali menekankan tak perlu khawatir dalam menghadapi perubahan iklim. Ditjen PSP telah memiliki berbagai sarana untuk mengantisipasinya. “Misalnya ketika banjir ada perpompaan untuk menarik air. Begitu juga dengan musim kemarau. Artinya, secara umum kita sudah siapkan mengantisipasi perubahan iklim,” tegas Ali.

Yang menjadi fokus perhatian, Ali melanjutkan, adalah bagaimana mengoptimalkan sawah tadah hujan agar budidaya pertanian tak terganggu perubahan iklim. “Itu yang menjadi fokus saya. Nanti kita undang khusus berbagai narasumber untuk membahas hal ini,” kata Ali.

Direktur Irigasi Pertanian Ditjen PSP Kementan, Rahmanto menambahkan, irigasi dengan berbagaimana modelnya memang diperuntukkan guna mengantisipasi terjadinya perubahan iklim. Sebab, dalam situasi apapun, pertanian harus terus berjalan. “Jadi irigasi ini yang menjadi problem solving terjadinya perubahan iklim. Kita akan berkoordinasi dengan baik mengantisipasi perubahan iklim di sektor pertanian,” papar Rahmanto.(*)

Related Post

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *