SULAWESI TENGAH – Secara bertahap, Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) mentransformasikan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) diseluruh Indonesia menjadi Model BPP Kostratani. Hal ini juga dilakukan di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. BPP yang sudah bertransformasi, diharapkan menjadi contoh buat BPP lainnya.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan pertanian sudah tidak bisa dilakukan dengan cara-cara konvensional.
“Kita harus mengubah strategi. Karena Covid-19 membuat digitalisasi semakin cepat. Kita pun harus mengikutinya. Salah satunya lewat penguatan Kostratani, yang tentu saja wajib dilengkapi dengan jaringan internet, komputer dan lainnya,” tutur Mentan SYL.
Sementara Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi menjelaskan mengatakan Kementan akan terus mendorong agar seluruh BPP di Indonesia bisa menjadi BPP Kostratani.
“Kementerian Pertanian akan mendorong seluruh BPP di Tanah Air menjadi BPP Kostratani. Agar pertanian bisa semakin maju. Lewat BPP Kostratani ada data dan informasi pertanian di daerah. Sehingga Kementerian Pertanian bukan hanya bisa mengakses, tetapi juga memantau langsung. Makanya kita BPP Kostratani wajib terhubung dengan AWR di Kementerian Pertanian,” papar Dedi.
Dalam kunjungan di Parigi Moutong, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP Kementan, Bustanul Arifin Caya, bertemu Bupati Parigi Moutong, Samsurizal Tombolotutu, Jumat (07/08/2020).
“Kehadiran BPP Kostratani untuk pertanian sangatlah penting. Sebab, Kostratani adalah pusat kegiatan pembangunan pertanian tingkat kecamatan. Kostratani merupakan optimalisasi tugas, fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dengan memanfaatkan IT dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional,” terangnya.
Menurut Bustanul, BPP Kostratani memiliki peran penting yang harus dijalankan. Karena BPP Kostratani adalah Pusat Data dan informasi pertanian.
“Selain itu, BPP Kostratani juga menjadi Pusat Konsultasi Agribisnis, Pusat Gerakan Pembangunan Pertanian. Tidak itu saja, BPP Kostratani adalah Pusat Pembelajaran, serta Pusat Pengembangan Jejaring Kemitraan,” kata Bustanul.(*)
