BEIJING – Kementerian Pariwisata mengadakan Consumer Selling Wonderful Indonesia di Paradise Walk Mall, Beijing, 15-16 Juni 2019. Kegiatan ini terselenggara berkat kerjasama dengan China International Travel Service Limited (CITS)
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar Nia Niscaya mengatakan, ini adalah pameran pertama di mall area Beijing sejak dua tahun terakhir. Kemenpar memilih kolaborasi dengan CITS, karena perusahaan tersebut merupakan agen perjalanan dan wholesaler pertama yang menjual perjalanan inbound dan outbound di Tiongkok.
“Saat ini, pariwisata menjadi penyumbang terbesar devisa negara. Berdasarkan itu, Kementerian Pariwisata meluncurkan tiga program prioritas dalam rangka mencapai 20 juta kunjungan wisman tahun 2019, termasuk dari Tiongkok,” ujarnya, Minggu (16/6).
Adapun program yang dimaksud yakni Ordinary, Extra Ordinary, dan Super Extra Ordinary. Salah satu program Super Extra Ordinary adalah Tourism Hub bekerja sama dengan Singapura sebagai Hub. Walaupun 75% wisatawan datang ke Indonesia melalui jalur udara, namun Indonesia masih kekurangan di sisi konektivitas udara.
“Dengan melihat bahwa Singapura memiliki konektivitas udara yang kuat ke seluruh dunia khususnya Tiongkok, Indonesia ingin melakukan kerjasama promosi untuk menarik wisatawan Tiongkok melalui program Tourism Hub,” ungkapnya.
Asdep Pengembangan Pemasaran II Regional I Kemenpar, Vinsensius Jemadu menambahkan, Kemenpar menargetkan 2,8 juta wisman Tiongkok sepanjang tahun 2019. Dengan demikian, Kemenpar fokus pada penjualan destinasi yang tidak hanya Bali. Namun juga 10 Desinasi Bali Baru dan 10 Destinasi Branding. Termasuk Batam – Bintan yang menjadi destinasi Tourism Hub.
“Tiongkok adalah pasar terbesar untuk wisatawan outbound ke seluruh dunia. Total ada 130 juta wisatawan asal Tiongkok bepergian ke luar negeri. Ini juga berdampak pada pariwisata Indonesia. Pada tahun 2017, wisatawan Tiongkok mencapai tingkat pertumbuhan tertinggi. Meski begitu, Indonesia hanya menerima 1,62% dari total wisatawan outbond Tiongkok,” bebernya.
Tahun lalu, Indonesia menerima 15,8 juta wisman dari seluruh dunia, dengan turis Tiongkok sebesar 14%. Karenanya, Kemenpar mencoba untuk menarik lebih banyak lagi wisatawan Tiongkok ke Indonesia. Salah satunya dengan melakukan kegiatan promosi di Tiongkok daratan.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan, pihaknya telah membangun kerjasama dengan wholesalers dan maskapai di Tiongkok untuk mengadakan kegiatan Joint Promotion. Kegiatan promosi tidak hanya terbatas pada kegiatan offline, namun juga melalui situs web.
“Dengan program-program tersebut, kami berharap semakin banyak wisatawan Tiongkok yang datang ke Indonesia. Mereka bisa menjelajahi alam yang indah, serta mengenal keunikan budaya nusantara,” jelasnya.(***)