Kostratani Perkuat Digitalisasi Pertanian Pemalang

497 0

PEMALANG – Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) makin memperkuat digitalisasi pertanian di Pemalang. Melalui 2 role model Balai Pelatihan Pertanian (BPP), Kostratani membumikan sistem pertanian berbasis Information Technology (IT). Apalagi, BPP Model Percontohan Kostratani memang mengalami perluasan fungsi.

“Digitalisasi pertanian menjadi kebutuhan utama saat ini. Sebab, pengaruhnya positif untuk mendorong akselerasi produktivitas pertanian secara menyeluruh. Sekarang bukan hanya kualitas dan kuantitas saja, tapi butuh kecepatan untuk memenangkan persaingan pasar. Kostratani memiliki fitur-fitur lengkap untuk menjawab semua kebutuhan itu,” ungkap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), Kamis (10/9).

Sama seperti wilayah lain di Jawa Tengah, aktivasi Kostratani juga dilakukan di Pemalang pada Kamis (10/9). Role model Kostratani diterapkan di BPP Pemalang dan BPP Ampelgading. Selain Sumber Daya Manusia (SDM), Kostratani juga menerapkan sistem berbasis digital. Infrastruktur berbasis IT dialirkan melalui koneksi Internet, Modem, dan Komputer.

“Kalau melihat antusiasme penyuluh dan petaninya, Pemalang ini luar biasa. Sangat potensial untuk maju. Mereka sangat support terhadap Kostratani. Kami yakin Kostratani akan sukses di Pemalang dan menaikan produktivitas secara menyeluruh,” terang Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi.

Secara profil, Pemalang memiliki luas total lahan pertanian sekitar 1,11 Juta Hektar. Komposisi laham persawahan seluas 363,35 Ribu Hektar, lalu 751,95 Hektar dialokasikan untuk lahan bukan sawah. Komoditi unggulannya terdiri dari, Padi, Jagung, Kedelai, Kacang Tanah, Kacang Hijau, Ubi Kayu, dan Ubi Jalar.

Dedi menambahkan, pelatihan khusus diberikan untuk mendorong digitalisasi pertanian.

“Seluruh potensi pertanian di Pemalang harus dioptimalkan. Secara umum, aplikasi digital memang tidak 100% karena kami tetap melakukan pendampingan. Sistem konvensional ini dikombinasikan dengan digital. Nantinya akan diberikan berbagai pelatihan mulai dari entry data hingga sent. Dengan digital, BPP kini terkoneksi secara nasional termasuk dengan Kementan,” jelas Dedi lagi.

Menurutnya, Kostratani didesain untuk menjawab kebutuhan sektor pertanian secara menyeluruh. Sebab, Kostratani menjadi pusat gerakan pertanian. Ada juga fungsi vital sebagai pusat data, pelatihan, hingga konsultasi agribisnis. Kostratani juga memberikan akses lebih terhadap permodalan usaha tani melalui KUR dan BUMDes.

“BPP fungsinya sudah ada, tapi belum lengkap. Kostratani lebih lengkap dan mengakomodir seluruh kepentingan pertanian di era modern. Sekali lagi kami juga ingatkan, selain dukungan teknologi, petani dan penyuluh pertanian di Pemalang harus tetap semangat,” papar Dedi.

Sejak digulirkan, Kostratani memang menjadi Big Data pertanian. Informasi update yang disampaikan menyangkut skala (volume), distribusi (velocity), hingga keragaman (variety). Tujuannya pun beragam, meliputi updating validasi areal lahan, harga komoditas, SDM pertanian, e-proposal, hingga populasi dan produksi. Ada juga informasi profil petani, kelembagaan petani, dan kelembagaan penyuluhan.

“Kostratani membangun pertanian digital. Semuanya sekarang terkoneksi secara internet. Aksesnya kini lebih mudah dan akurat, bahkan lebih cepat. Siapapun sekarang bisa memetakan potensi pada sebuah daerah secara menyeluruh,” tegas Dedi.

Untuk menjadi member Kostratani juga tidaklah rumit. Daerah hanya diwajibkan punya akses koneksi internet. Jaringan tersebut lalu terhubung langsung ke Agriculture War Room (AWR). Sejak diluncurkan pada Februari 2020, AWR ini menjadi pusat kontrol pembangunan pertanian berbasis digital. Dengan kecanggihan sistemnya, AWR mampu memantau kondisi pertanian hingga level kecamatan dan desa.

Kepala BPP Model Kostratani Pemalang Samhudi menyampaikan terimakasihnya atas hadirnya Kostratani di Pemalang.

“Kami berterima kasih karena Kostratani hadir di sini. Kami pada dasarnya siap berkolaborasi dengan Kostratani. Meski demikian, kami berharap Kostratani memenuhi kapasitas kebutuhan BPP untuk fisik, IT, beserta pelatihannya. Penyuluh dan petani harus lebih diberdayakan lagi. Kami juga terus mendorong pengembangan komoditi baru untuk menaikan produktivitas secara umum,” kata Samhudi.

Bergabungnya Pemalang dan beberapa wilayah lain di Jawa Tengah kini semakin menambah daftar member Kostratani. Sebarannya menyeluruh di berbagai wilayah Indonesia.

Sementara Koordinator BPP Model Kostratani Ampelgading Akbar Sumito menyatakan siap berperan penuh mendukung Kostratani.

“Kami siap mendukung Kostratani untuk memajukan pertanian di Ampelgading. Kami juga mendampingi petani untuk menaikan produktivitas. Potensinya sangat besar di sini, seperti padi, kacang tanah, dan mangga. Tapi, kami butuh bantuan IT untuk mengakses pasar seluas-luasnya,” tutup Sumito.(***)

Related Post

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *