INDRAMAYU – Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, melakukan kunjungan kerja ke BPP Kostratani Lelea, Indramayu, Selasa (25/08/2020). Dalam kesempatan itu, Dedi Nursyamsi menyebut pembangunan pertanian harus diawali dari pembangunan SDM.
“Pembanguan pertanian harus diawali dari SDM, dari manusianya. Siapa SDM-nya, petani, penyuluh, poktan, dan gapoktan. Sebab, percuma punya persenjataan yang canggih, persenjataan berat yang hebat dengan peluru yang mematikan kalau tidak ada penembaknya. Oleh karena itu, yang paling penting adalah penembak jitunya, yaitu SDM pertanian ,” tuturnya.
Dedi Nursyamsi menjelaskan, SDM pertanian harus terus meningatkan kemampuannya, juga pengetahuannya. Salah satunya melalui berbagai pelatihan seperti yang dilaksanakan proyek Integrated Partisipatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP).
IPDMIP, atau Proyek Pengembangan dan Pengelolaan Irigasi Terpadu secara Partisipatif, dilaksanakan di Daerah Irigasi (DI). Tujuannya, untuk meningkatkan produksi pertanian dan kesejahteraan petani secara berkelanjutan. Khususnya di sekitar DI.
“Oleh karena itu, penyuluh harus memegang peran penting. Penyuluh harus mampu menanggulangi kekeringan dan kebanjiran, termasuk juga meningkatkan peluang untuk meningkatkan produktivitas. Disekitar kita ada sisa tanaman, ada pupuk kandang, kumpulkan lalu tumbuk, bikin kompos. Aduk kembalikan ke lahan untuk meningkatkan produktivitas. Apalagi dikombinasikan pupuk kimia dan pupuk hayati,” katanya.
Dedi Nursyamsi menambahkan, penyuluh harus mampu mengidentifikasi apa yang membuat produksi berkurang dan harus menanggulanginya. Penyuluh harus tahu apa yang membuat produksi meningkat dan harus diperkuat.
“Modal utama kita adalah semangat. Oleh karena itu, kita juga mengajak anak-anak muda anak-anak milenial untuk terjun ke pertanian karena semangatnya melimpah. dengan semangat pertanian akan sukses. Meski ada kekurangan, tapi dengan semangat para petani di-support penyuluh yang semangat, pertanian akan berhasil. Semangat itu kemauan, harus ditingkatkan untuk meningkatkan pertanian,” katanya.
Dedi Nursyamsi menegaskan jika BPP Lelea akan dijadikan model. Contoh, teladan untuk membangun BPP di Indramayu, dan juga BPP diseluruh Jawa Barat.
“Saya dengar BPP Lelea sebagai sentra korporasi, berarti sudah hebat, saya yakin BPP Lelea bisa menjadi teladan buat seluruh BPP di tanah air,” tegasnya.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan Kementerian Pertanian akan mengawal terus pembangunan pertanian di Tanah Air.
“Kita memiliki Kostratani yang akan terus mengawal program-program utama Kementerian Pertanian. Kostratani juga berfungsi sebagai pusat gerakan pembangunan pertanian yang didalamnya menjadi pusat data dan informasi. Dalm urusan ini, peran penyuluh di BPP sangat penting oleh karena itu kita berharap kemampuan dan pengetahuan penyuluhan turut ditingkatkan.(EZ)