SURABAYA – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur LaNyalla Mahmud Mattalitti menyebut bahwa swasta adalah penggerak utama roda ekonomi nasional dan daerah. Maka tak boleh lagi ada daerah, baik itu tingkat provinsi maupu kabupaten/kota, yang mempersulit investasi sektor swasta.
“Ekonomi biaya tinggi di sektor perizinan harus dihilangkan. Tingkatkan kemudahan berusaha. Jika swasta sehat, maka daerah atau kota tersebut ekonominya pasti juga sehat. Pemerintah hanyalah pemberi stimulus melalui APBD dan kebijakan,” ujar LaNyalla di sela-sela pelantikan Kadin Kota Surabaya, Selasa malam (17/12). Kadin Kota Surabaya periode 2019-2024 dipimpin oleh M. Ali Affandi.
LaNyalla mengatakan, dengan kolaborasi yang harmonis antara swasta sebagai pelaku ekonomi dan pemerintah kota sebagai pemangku kebijakan, Surabaya akan lebih siap menghadapi tantangan perlambatan ekonomi yang diprediksi terjadi pada beberapa tahun ke depan.
Upaya memberi perhatian kepada sektor swasta, sambung dia, juga selaras dengan pesan Presiden Joko Widodo yang menginginkan swasta berperan lebih besar dalam menggerakkan ekonomi nasional.
“Kolaborasi pemerintah daerah dan swasta itu wajib, karena APBD itu porsinya hanya 5-10 persen PDRB. Artinya, swasta jauh lebih berperan menggerakkan ekonomi. Makanya jangan ada lagi daerah yang alergi kepada swasta, tidak boleh alergi kepada dunia usaha,” jelas LaNyalla.
LaNyalla pun menyindir Walikota Surabaya Tri Rismaharini yang jarang menghadiri acara-acara dunia usaha, termasuk pelantikan Kadin Surabaya.
“Padahal menjalin sinergi dengan kalangan dunia usaha, khususnya Kadin, sangat penting. Apalagi Kadin Surabaya sekarang banyak diisi oleh pengusaha-pengusaha muda. Kalangan legislatif perlu memberi saran ke Bu Risma terkait hal ini, tolong Pak Adi (Adi Sutarwiyono, Ketua DPRD Surabaya, yang hadir, red) diingatkan Walikota Surabaya ya,” ujarnya.
Ke depan, LaNyalla menyarankan, Pemkot Surabaya perlu memberi perhatian dan fasilitasi yang maksimal kepada dunia usaha dan dunia industri, terutama pelaku ekonomi kelas menengah ke bawah, untuk bersama menghadapi tantangan ekonomi ke depan.
LaNyalla yang juga ketua DPD RI tersebut berpesan kepada Kadin Surabaya untuk terus mencari jalan kreatif dan inovatif demi memajukan ekonomi daerah.
“Saya lihat, dewan pengurus Kadin Kota Surabaya kali ini banyak diisi oleh para pengusaha muda dari kalangan milenial. Pasti akan lebih kreatif dan inovatif. Sehingga lebih siap menyongsong era disrupsi teknologi yang mau tidak mau harus kita hadapi,” paparnya.
LaNyalla juga mengapresiasi tagline “Berdaya Bersama” yang diusung Kadin Kota Surabaya 2019-2024 sebagai hal yang menunjukkan cita-cita untuk mencapai keberhasilan melalui aksi kolaborasi.
“Pilihan tagline itu menunjukkan kesadaran yang tinggi dari dewan pengurus Kadin Surabaya tentang apa harus dilakukan dalam menghadapi situasi ekonomi saat ini. Di zaman sekarang ini, kuncinya adalah kolaborasi. Kompetisi sudah usang. Justru kita perlu banyak kolaborasi untuk mengembangkan ekonomi daerah, untuk berdaya bersama-sama,” jelas LaNyalla.(*)