Melihat dari Dekat Potensi Sumut di Beli Kreatif Danau Toba Fair dan Pesona Kuliner Danau Toba

671 0

TANGERANG – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf mendukung penuh gelaran Beli Kreatif Danau Toba Fair dan Pesona Kuliner Danau Toba Sumarecon Mall Serpong. Event ini digagas untuk terus membangkitkan perekonomian, dalam hal ini UMKM yang terdampak pandemi Covid-19.

Deputi Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya menuturkan, event ini diselenggarakan untuk memfasilitasi potensi besar ekonomi kreatif dan kuliner yang dimiliki Sumatera Utara (Sumut). Sumut, kata Nia, memiliki potensi ekonomi kreatif dan kuliner yang bisa diunggulkan. “Keduanya mendukung pariwisata di Sumatera Utara, dalam hal ini Danau Toba yang telah ditetapkan sebagai destinasi super prioritas,” tutur Nia, Sabtu (13/2/2021).

Ia melanjutkan, sebagai sebuah destinasi, Danau Toba perlu didukung oleh ekonomi kreatif dan kuliner sebagai bagian untuk memperkuat kepariwisatan Sumatera Utara. “Jadi, ekonomi kreatif dan kuliner itu bagian tak terpisahkan dari kepariwisataan Sumatera Utara secara keseluruhan. Semuanya berkolaborasi menjadi destinasi wisata,” ujar Nia.

Nia menambahkan, keunggulan destinasi wisata tak melulu perkara keindahan alam. Ia harus didukung oleh faktor lainnya sebagai sarana pendukung kawasan wisata. “Destinasi wisata tak cukup hanya keindahan alam, budaya dan lain sebagainya. Dia harus menyeluruh mulai dari alam, budaya, adat istiadat, handicraft, oleh-oleh sampai kuliner,” papar Nia.

Sumatera Utara, Danau Toba khususnya, memiliki potensi tersebut yang harus terus menerus dikembangkan. “Potensi pariwisata dan ekonomi kreatif itu harus terus dipublikasikan agar menjadi daya tarik bagi wisatawan. Karena tujuan orang berwisata itu memiliki latar belakang berbeda-beda. Ada yang ingin menikmati alam, ada yang ingin berburu cinderamata, kuliner dan lain sebagainya. Nah, event semacam ini adalah upaya untuk memperkenalkan segala macam potensi yang dimiliki oleh Sumatera Utara dan Danau Toba,” kata Nia.

Di sisi lain, para peserta yang mengikuti event tersebut terbantu dengan diselenggarakannya pameran tersebut. Joni Chandra perwakilan dari Kedai Kari Bihun mengaku senang bisa berpartisipasi pada event tersebut. Ia senang lantaran kudapan khas yang bisa dijadikan menu sarapan itu bisa dikenal oleh masyarakat Indonesia.

“Kari Bihun Medan biasa jadikan sebagai menu sarapan. Hidangan ini berupa bihun yang diberi kuah kari kental lalu diberi aneka toping dari daging ayam ataupun sapi, mulai dari bagian dagingnya, kulit, ampela, ati, hingga usus. Jadi, Anda bisa memilih daging dan bagian kesukaan untuk dijadikan topping dalam kari bihun,” kata dia.

Di sisi lain, Hetty Sinaga perwakilan dari Damiten (Indonesia Etnic Fashion) menjelaskan, mengikuti pameran ini bertujuan untuk mendukung produk-produk Toba agar bisa diterima di seluruh Indonesia. “Kita memperkenalkan juga budayanya, produk-produknya kepada seluruh teman-teman yang belum tahu Danau Toba. Semoga orang bisa tahu budayanya, kain tenunnya dan kearifan lokal Toba,” ujar Hetty.(***)

Related Post

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *