Menpar Terpesona Ecowisata Mandiangin Tahura Sultan Adam

2018 0

BANJAR – Pesona eksotik pariwisata di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel), memang luar biasa. Bahkan Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan kekagumannya saat bertandang di Bumi Barakat ini. Salah satunya saat mengunjungi destinasi Ecowisata Mandiangin Tahura Sultan Adam.

Kunjungan Menpar didampingi sejumlah pejabat teras daerah. Di antaranya Asisten Bidang Ekobang I Gusti Nyoman Yudiana, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Haris Rifani, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (KISP) HM Farid Soufian, Kepala Disperindag I Gusti Made Suryawati, dan Kepala Satpol PP HM Ali Hanafiah.

Di sini, Menpar Arief Yahya melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pendopo Wisata. Selain itu, Menpar juga melakukan pelepasan satwa-satwa liar.

Menpar Arief Yahya mengatakan, Banjar memiliki objek wisata yang prospektif. Apalagi jika dikemas lebih komprehensif lagi, seperti memperkuat sentuhan alam berupa penghijauan.

“Suasana hijau memegang andil besar terhadap eksistensi objek wisata. Kita taruhan saja, itu (penghijauan) modal besar pariwisata. Pohon-pohon akan lebih menghasilkan, menyejahterakan dipandang ketimbang ditebang,” ujar Menpar Arief Yahya.

Setelah itu, Menpar mengunjungi Pesanggrahan Belanda. Yaitu tempat peristirahatan di puncak Pegunungan Meratus sejak zaman Belanda dulu, yang memiliki pemandangan yang spektakuler. Pegunungan Meratus sendiri sudah menjadi Geopark Nasional sejak 30 November 2018, dan sedang dalam proses pengajuan UNESCO Global Geopark (UGG).

Ditegaskannya, sejumlah daerah di Indonesia yang fokus memperkuat sektor kepariwisataan dan jasa sebagai sumber pendapatan, terbukti lebih mampu meningkatkan kemandirian dan kemajuan pereknomian masyarakat dan daerah.

“Karena itu, Kalsel yang masih memiliki hutan luas juga perlu dijaga dan dilestarikan sebagai penopang kepariwisataan di masa mendatang,” ujarnya.

Promosi wisata juga perlu terus digencarkan secara lebih kreatif. Contohnya melalui digitial media.

“Saya sudah dengar di Kalsel ini ada generasi atau semacam komunitas digital media. Nah, ini perlu terus didukung untuk membantu mempromosikan wisata di Kalsel,” tandasnya.(***)

Related Post

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *