KARANGASEM – Musisi Balawan tampil memukau dalam gelaran Karangasem World Music Festival 2019, Sabtu (12/10) dan Minggu (13/10). Bintang tamu tersebut benar-benar membuat penggemarnya larut dalam alunan musik yang mereka bawakan.
Usai menyapa penggemarnya dengan aksi panggung yang atraktif, Balawan mengaku bangga. Menurutnya, Karangasem World Music Festival 2019 merupakan event yang sangat luar biasa. Bukan hanya untuk para musisi Bali yang mengembangkan skill dan semua potensi bermusik, tetapi juga untuk para penonton atau audince.
“Audince yang bisa meningkatkan apresiasi pada musik dan musik budaya. Lewat acara ini, tentunya pariwisata Indonesia akan terangkat. Terutama Bali, dan lebih khususnya Karangasem sebagai tuan rumah perhelatan ini,” ujarnya.
Bagi Balawan, Karangasem World Music Festival adalah event yang sangat luar biasa. Event yang sangat idealis untuk Bali, namun bisa dinikmati semua pengunjung dari latar belakang manapun. Terlebih, kegiatan ini memang masuk dalam program Bali Recovery yang dipersembahkan untuk para wisatawan, terutama turis asing dari Kementerian Pariwisata.
Tenaga ahli Menteri Pariwisata bidang Pemasaran dan Kerjasama Profesor I Gde Pitana menjelaskan, musik adalah bahasa universal yang bisa menyatukan antar etnik. Musik merupakan wahana diplomasi yang sangat bagus dan bersifat mempersatukan.
“Kami sangat menghargai dan sangat mengapresiasi gelaran Karangasem World Music Festival 2019. Kami yakin, ini akan menjadi bagian dari promosi pariwisata yang berdampak maksimal untuk mendatangkan wisatawan,” ucapnya.
Diakui Pitana, Karangasem World Music Festival 2019 menjadi rangkaian utuh Program Bali Recovery. Ada beberapa event lain yang sudah dan akan digelar. Antara lain Festival Pesona Tulamben (9-10 Agustus), Discover Karangasem (16-18 Agustus), Brotherhood Champ (23-25 Agustus), Miss Universe Reunion (19-23 September), dan Festival Pesona Edelweiss (18-19 Oktober).
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani menyatakan, Karangasem World Music Festival 2019 digelar selama tiga hari, tanggal 11-13 Oktober. Kegiatan dipusatkan di salah satu ikon warisan budaya Karangasem, yakni Puri Gede.
“Karangasem World Music Festival sekaligus menjadi momentum penyadaran dan perayaan demokrasi, keragaman, dan multikultur. Gema nada-nada musik perdamaian dan kedamaian bisa ditabuh, serta dikumandangkan lagi ke seantero dunia,” terangnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan, Karangasem ingin mengaksentuasi sebagai destinasi kreatif yang menjalankan pariwisata bertanggung jawab serta berkelanjutan. Publik perlu diingatkan kembali akan keindahan alami dan warisan budaya yang dimiliki daerah ini. Dengan adanya Karangasem World Music Festival, tentu daerah ini akan semakin dikenal wisatawan dunia.
“Karangasem adalah salah satu daerah yang cukup diandalkan untuk mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan di Provinsi Bali. Daerah ini menyimpan keunikan dan kekhasan musik tradisi yang merupakan bagian dari world music, yang kaya warna tradisi dan etnik. Sukses untuk Karangasem World Music Festival 2019,” tandasnya. (*)