Nurhayat Terima Penghargaan Kategori P4S Berpretasi di Peringatan HUT Ri ke-76

368 0

JAKARTA – Prestasi membanggakan diraih P4S Tunas Baru, Kampung Cimongkor, Desa Curugbarang, Kecamatan Cipeucang, Kabupaten Pandeglang. Di Tahun 2021 P4S Tunas Baru meraih penghargaan dari Menteri Pertanian untuk kategori P4S Berprestasi. Pemberian penghargan menjadi momentum karena diberikan bersamaan dengan perayaan HUT RI ke 76.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memberikan apresiasi kepada seluruh insan pertanian yang teladan dan berprestasi di sektor pertanian.

“Kita berharap dengan prestasi ini makin meningkatkan kinerja dan makin termotivasi lagi utk bergerak tingkatkan produksi dan produktivitas pertanian”, katanya.

Di sisi lain Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, menegaskan penghargaan ini juga memacu semangat dan motivasi generasi muda dan petani-petani milenial lainnya.

“Petani milenial adalah masa depan untuk pertanian Indonesia. Di tangan mereka kita berharap hadir inovasi-inovasi untuk mendukung kemajuan pertanian,” katanya.

Dedi juga menjelaskan, kehadiran SDM pertanian sangat penting.

“SDM adalah faktor utama dalam peningkatan produktivitas pertanian. Oleh karena itu, jika ingin pertanian maju, kita harus majukan dahulu SDM pertanian,” jelasnya.

Ditambahkannya, kemajuan SDM pertanian turut didukung oleh Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S).

“P4S adalah kelembagaan pelatihan dengan metode permagangan pertanian dan perdesaan yang didirikan, dimiliki dan dikelola oleh pelaku utama dan pelaku usaha secara swadaya baik perorangan maupun kelompok,” katanya.

Pembentukan P4S adalah untuk mempercepat akses dan penerapan informasi teknologi melalui proses pembelajaran petani beserta keluarganya sesuai kondisi nyata  dilapangan.

Salah satu P4S, yang layak dikedepankan adalah P4S Tunas Baru yang diketuai petani muda berbakat, Nurhayat.

Terlahir dari keluarga petani, Nurhayat yang kelahiran tahun 1979 memiliki cita cita bisa memberdayakan para petani di wilayah Pandeglang, khususnya Kecamatan Cipeucang. Perjalanan hidup bapak 3 anak ini dalam mewujudkan cita citanya dimulai setelah menyelesaikan pendidikan di Fakultas Pertanian Untirta tahun 2003 dengan gelar Sarjana Pertanian.

“Memulai langkah menjadi petani tahun 2005 yang bercita cita besar tidaklah mudah. Banyak halangan dan rintangan yang harus dilalui, dari lingkungan keluarga dan masyarakat. Tantangan ini malahan membuat kita semangat menggapai cita-cita,” katanya.

Penolakan sempat didapat saat dirinya mencoba memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai tata cara bertani yang baik. Ia dianggap tidak memiliki pengalaman sampai diremehkan karena dinilai bicara tanpa bisa berbuat.

“Tapi akhirnya terselesaikan masalahnya dengan turun praktek ke lapangan,” katanya.

Melihat potensi sumber daya alam Kampung Cimongkor Desa Curugbarang Kecamatan Cipeucang Kabupaten Pandeglang. Membuka dan menjadi ketua  Kelompok Taruna Tani Tunas Baru yang berdiri tahun 2005 beranggotakan pemuda tani sekitar 30 orang.

Perjuangannya berbuah manis, P4S yang didirikannya banyak mendapat penghargaan seperti juara pertama P4S dari Pemerintah Provinsi Banten tahun 2016, penghargan alumni yang komitmen dibidang pertanian dari Untirta tahun 2016, juara pertama asah trampil tingkat nasional tahun 2008.

Prestasi lainnya adalah juara kedua asah trampil di Kalimantan Timur tahun 2008, juara kedua asah terampil di Kota Malang tahun 2008, pemuda tani berprestasi dari 2006 sampai sekarang, dan juara pertama asah terampil tingkat Kabupaten Pandeglang.

Berbekal pengalaman di bidang pertanian yang didapat saat dikirim belajar ke Jepang tahun 2006/2007.

P4S Tunas Baru kini menjadi besar dan banyak membantu masyarakat menyelesaikan berbagai persoalan di bidang pertanian, mulai dari penanaman hingga menjual hasil panen para petani.

“Berbekal niat yang tulus untuk berbagi, ikhlas berbuat dan berbagi dengan masyarakat, dan bermental baja,” kata Yayat panggilan Nurhayat.

Ada kebanggaan tersendiri ketika dirinya bisa memberdayakan dan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat petani P4S Tunas Baru. Menurutnya, keberhasilan itu bukan hanya sekedar bekerja di tempat yang nyaman dan bersih, melainkan seberapa besar manfaat yang bisa diberikan kepada masyarakat dari pekerjaan yang dilakukan itu.

“Hasil panen cabai atau tomat rata rata 15 ton, bahkan ada petani yang bisa memperbaiki rumah dari keuntungan yang didapat. Bangga sudah pasti karena kita bisa membantu orang lain, bukan hanya untuk diri kita sendiri,” tutupnya. (EZ)

Related Post

Petani NTT Antusias Sambut Program READSI

Posted by - 24 Mei 2021 0
KUPANG – Gubernur Nusa Tenggara Timur mendukung Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-up Initiative (READSI) yang dijalankan Kementerian Pertanian.…

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *