DESTINASIDIGITAL.COM// JAKARTA – Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) adalah lembaga pelatihan pertanian dan pedesaan yang didirikan, dimiliki, dikelola oleh petani secara swadaya baik perorangan maupun berkelompok dan diharapkan dapat secara langsung berperan aktif dalam pembangunan pertanian melalui pengembangan sumber daya manusia pertanian dalam bentuk pelatihan/permagangan bagi petani dan masyarakat di wilayahnya.
P4S Eufraino Manado adalah salah satu P4S yang tetap produktif di tengah wabah Covid-19, diketuai oleh Lience Mamahit P4S ini memproduksi jamu olahan Biofarmaka dalam bentuk Sari instan seperti Jahe merah Kunyit, Temulawak, Temuputih. Selain itu mereka juga memproduksi Green tea dalam bentuk teh celup yang dibuat dari daun sambiloto, daun sirsak, daun keji beling, bawang dayak, dan temu putih.
Menurut ibu Lien sapaan akrab Lience Mamahit, produksinya mengalami peningkatan sejak memasuki masa Pandemi Covid-19. Hal ini karena banyak orang ingin meningkatkan imunitasnya dengan memanfaatkan pangan lokal.
“Omzet sebelum covid biasanya sekitar Rp. 3-5 juta/bulan, dan setelah terjadi wabah Covid, omset rata-rata mencapai RP. 5-7 juta/bulan,” ungka Lien.
Produk P4S Eufraino Manado selama ini sudah di pasarkan melalui swalayan di Manado, Tomohon, dan Airmadidi. “Kami setiap 2 bulan diundang oleh kantor Dinas Perindag Prov. Sulawesi Utara untik mengikuti pasar lelang sebagai kesempatan pemasaran ke Swalayan-swalayan di Manado,” tambahnya.
Nama empon-empon tengah naik daun semenjak corona mulai merebak di Indonesia. Jamu tradisional asal Indonesia ini memang sebenarnya sudah sejak lama dipercaya bisa menghindarkan kita dari berbagai macam penyakit.
Empon-empon sendiri sebenarnya merupakan kumpulan rempah yang terdiri dari jahe merah, temulawak, biang kunyit, kayu manis, dan sereh.
Campuran rempah tersebut dinilai bisa meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga tidak sedikit orang yang mengonsumsinya untuk mencegah tertular Covid-19.
Apa yang dilakukan pengelola P4S Eufraino Manado sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang dalam beberapa kesempatannya meminta masyarakat untuk terus mempromosikan pangan daerah berbahan baku lokal secara masif. Dia berharap dengan cara ini konsep familly farming dan diversifikasi pangan berkembang baik.
“Terkait dengan Covid-19, Kementerian Pertanian (Kementan) telah meluncurkan inovasi rangkaian produk antivirus berbahan herbal, yaitu eucalyptus yang merupakan hasil uji laboratorium para peneliti pertanian yang Insya Allah mampu menangkal penyebaran virus corona (Covid-19),” ujar SYL.
Kepala Badan PPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi yang menganjurkan untuk senantiasa mengkonsumsi pangan lokal khususnya jamu dari empon-empon untuk meningkatkan imunitas tubuh.
“Kita memiliki sumberdaya pangan lokal yang sangat melimpah, ada empon-empon yang bisa diolah menjadi jamu untuk meningkatkan imunitas tubuh. Saya sendiri sudah rutin mengkonsumsi jamu, Pak Mentan juga, bahkan Pak Presiden mengkonsumsi dua kali dalam sehari,” papar Dedi.(***)