BANTUL – Kebutuhan air sangat penting untuk sektor pertanian. Hal ini juga dirasakan petani di Bantul, DIY, yang tergabung dalam P3A Karang Tani. Untuk mengatasi masalah air di musim kemarau, petani memanfaatkan sumber air tanah dengan irigasi bertekanan (sprinkler).
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memberikan apresiasi untuk kegiatan yang membuat pertanian tetap berlangsung.
“Air adalah faktor yang sangat penting buat pertanian. Tanpa pasokan air yang cukup, pertanian bisa terganggu. Hal ini akan mengakibatkan penurunan produksi dan bisa berdampak pada ketahanan pangan. Oleh karena itu, kita dukung upaya yang membuat pertanian tetap berjalan,” katanya, Selasa (18/08/2020).
Apresiasi juga disampaikan Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Sarwo Edhy.
“Dengan irigasi bertekanan atau sprinkler, petani yang ada di P3A Karang Tani tidak perlu lagi merisaukan air. Hanya saja, penggunaannya harus dikoordinasikan dengan baik. Sehingga air yang ada bisa dimanfaatkan seluruh anggota,” tutur Sarwo Edhy.
Ditambahkannya, pemanfaatan sprinkler dengan baik bisa membantu petani memaksimalkan pola tanam.
“Hasil yang dicapai pun akan cukup baik. Yang pada akhirnya, petani pun bisa berperan aktif dalam pemeliharaan irigasi dan pengelolaan air,” katanya.
P3A Karang Tani berada di Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Bantul, dan mulai aktif pada tahun 2001. Kelompok ini melakukan pengelolaan air dengan memanfaatkan aliran air hujan pada saluran irigasi. Mereka juga memanfaatkan sumber air tanah dengan irigasi bertekanan (sprinkler) untuk mengatasi permasalahan air pada saat musim kemarau.
Pada kelompok ini, diberikan bantuan stimulant berupa irigasi sprinkler senilai Rp 98.210.000,-, Diharapkan adanya bantuan ini akan menambah cakupan area yang mendapatkan air sehingga produktivitas dapat ditingkatkan.(***)