YOGYAKARTA – ‘Pameran Misi Penjualan Pasar Nusantara’ yang digagas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) di Jogja City Mall menyita perhatian pengunjung. Mereka begitu antusias melihat lebih dekat paket-paket wisata yang ditawarkan pada pameran ini. Seperti diketahui, ada tujuh stand yang terlibat dalam pameran tersebut. Mereka terdiri dari lima travel agent yakni Pusaka Tour, Merapi Tour, Tunas Indonesia Tour, Index Wisata Tour dan Always Tour & Travel. Sedangkan dua UMKM yakni Bapia Menuk dan Batik Sae Sae.
Direktur Pemasaran Regional I Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Vinsensius Jemadu memaparkan alasan ‘Pameran Misi Penjualan Pasar Nusantara’ diselenggarakan. Menurutnya, pandemi COVID-19 ini telah mengubah semua tatanan kehidupan masyarakat, bukan hanya nasional tetapi juga pada tatanan global. “Dan salah satu sektor yang paling parah kena imbasnya itu kan pariwisata. Boleh dibilang sektor pariwisata sekarang itu mulai dari bulan Februari sampai bulan Maret rata-rata orang bekerja dan beraktivitas dari rumah. Sementara kita tahu kalau pariwisata itu DNA-nya adalah perjalanan dan pergerakan. Saat semua itu terhenti, maka berhentilah nafas kehidupan pariwisata,” kata Vinsensius Jemadu di sela-sela acara, Sabtu (7/11/2020).
Tak mau terus terpuruk, Kemenparekraf/Baparekraf berusaha agar industri pariwisata dan ekonomi kreatif bangkit dari keterpurukan. Dalam kerangka itu, Vinsensius Jemadu menjelaskan jika instansinya memiliki tiga langkah strategis. Pertama, kata dia, pada saat PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dilonggarkan atau pengetatan sudah mulai relaksasi, Kemenparekraf/Baparekraf berusaha mengajak masyarakat ditahap pertama mengajak untuk menikmati suasana baru di tempat terdekat. “Itu dilakukan mulai awal bulan Juni hingga Juli. Kemudian dari bulan Juli kita sudah mulai menikmati suasana di luar kota, tapi tetap dengan tidak berkumpul di luar dan tetap staycation di tempat,” papar dia.
Strategi ketiga adalah mendorong orang-orang bisa bergerak dari satu pulau ke pulau lain pada akhir tahun dengan target perekonomian pariwisata bisa segera tumbuh. “Kita tau bahwa ada dua hal yang urgent dan penting, yang pertama kesehatan dan kedua perekonomian. Seperti Bapak Presiden katakan bahwa kita harus hidup berdampingan dengan COVID-19. Tapi mari kita patuhi 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan,” terang dia.
“Kita mengajak berwisata, tetapi dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Ini salah satu kegiatan kita di setiap kota dan salah satunya ini di mall, kita memberitahukan kepada masyarakat atau pengunjung yang datang kalau kita terus tetap semangat, kita tetap berwisata, tetapi tetap patuhi protokol kesehatan,” tambah Vinsensius Jemadu.
Kendati begitu, Vinsensius tetap menghimbau agar perjalanan wisata hendaknya dilakukan di dalam negeri saja. “Kalau kita tidak bisa berwisata jauh, mari kita berwisata di dekat kita saja. Kita punya slogan #DiIndonesiaSaja atau untuk setiap masing-masing daerah bisa dengan #DiJogjaSaja #DiBaliSaja dan seterusnya. Mungkin ini kenapa kita hadir di Jogja, di samping ada beberapa program lainnya,” ulas dia.
Di sisi lain, Vinsensius Jemadu menerangkan jika institusinya mencoba memberi stimulus berupa diskon wisata. Hal itu dilakukan oleh karena disadari pandemi COVID-19 menurunkan daya beli masyarakat karena tak ada income yang bisa dialokasikan untuk berwisata.
“Oleh karena itu, pemerintah seperti Kemenparekraf berusaha bekerjasama dengan stakeholder industri salah satunya dengan Traveloka menawarkan produk diskon untuk berwisata. Kita harapkan dengan kebijakan diskon seperti ini masyarakat bisa berwisata. Kita harus memberikan sesuatu insentif stimulus walaupun dalam skala terbatas. Ke depannya mungkin akan ada stimulus dengan skala besar agar masyarakat kembali bergairah untuk berwisata kembali,” katanya.
Kepala Dinas Pariwisata DI Yogyakarta, Singgih Raharjo mengucapkan terima kasih atas stimulus Kemenparekraf/Baparekraf terhadap geliat pariwisata di daerahnya. Ia optimistis pemulihan pariwisata Yogyakarta akan semakin cepat seiring dukungan dari semua stakeholder terkait. “Tentu kami mengucapkan terima kasih atas dukungan penuh dari Kemenparekraf/Baparekraf terhadap sektor pariwisata Yogyakarta. Apalagi dukungan ini diberikan dengan langkah konkret seperti yang dilakukan hari ini,” kata Singgih.
Kedepan, ia berharap seluruh stakeholder bahu-membahu kembali menggairahkan sektor pariwisata dengan konsep dan model yang bersesuaian dengan adaptasi kebiasaan baru. “Era new normal ini membuat pola perjalanan wisata wisatawan itu berubah. Daya kreativitas kita juga harus berjalan seiring dengan kebutuhan baru wisatawan dalam melakukan perjalanan wisata di tengah pandemi ini. Kami optimistis sektor pariwisata akan segera pulih,” ucap Singgih.(*)