BLITAR – Petani di Kabupaten Blitar, Jawa Timur kembali mendapatkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan). Bantuan alsintan sebanyak 38 unit yang terdiri atas hand traktor sebanyak 25 unit, 9 unit pompa air dan 4 unit traktor roda empat.
Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan, Alsintan ini sebisa mungkin harus bermanfaat. Bahkan, diharapkan mampu memberikan nilai tambah untuk petani.
“Jangan sampai alsintan hanya disimpan di rumah atau dijual. Karena itu harus dioptimalkan supaya tepat sasaran,” kata Sarwo Edhy, Selasa (19/11).
Dikatakan Sarwo Edhy, apabila alsintan bisa dikelola dengan baik akan memberi penghasilan tambahan bagi Poktan atau Gapoktan. Terlebih Poktan atau Gapoktan bisa membentuk usaha pelayanan jasa alsintan (UPJA), koperasi dan kelompok usaha bersama (KUB) untuk mengembangkan alsintan bantuan pemerintah.
“Seperti yang dilakukan kelompok mahasiswa di Sumatera Selatan yang mengelola alsintan dengan mendirikan KUB. Kurun tiga bulan, hasil dari sewa alsintan sudah mencapai Rp 170 juta,” jelas Sarwo Edhy.
Kepala Bidang Sarana Prasarana Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar, Dwi Martono mengatakan, bantuan ini datang dari pemerintah pusat, tentunya untuk meningkatkan produksi pertanian. Menurut Dwi Martono, pembagian bantuan Alsintan itu dilakukan secara bertahap.
“Dinas Pertanian telah yang membagikan traktor roda empat sedangkan berikutnya menyusul pompa air dan hand traktor. Karena hand traktor baru datang, dan sekarang masih dirakit,” jelas Dwi Martono.
Diungkapkan Dwi Martono, pihaknya mendiskusikan traktor roda empat ke empat kecamatan yaitu ke Desa Siraman Kecamatan Wonotirto, Desa Kotes Kecamatan Gandusari, Sesa Gedok Kecamatan Talun dan Desa Kalipucung Kecamatan sanankulon.
“Semua alsintan itu telah diterima ketua kelompok tani masing-masing desa tersebut,” tambah Dwi Martono.
Dwi Martono menegaskan, setiap Dinas Pertanian membagikan alsintan ke kelompok tani, pasti sekaligus memberikan arahan tata cara merawat alat tersebut supaya nanti pada pemanfaatannya tidak melanggar aturan yang ditetapkan.
“Kami tegaskan, bantuan ini benar benar free, tidak ada kontribusi ke Dinas Pertanian sama sekali,” tegasnya.
Ia berharap, bantuan alsintan itu bisa dimanfaatkan dengan maksimal oleh petani sehingga dapat meningkatkan hasil produksi pertanian.
“Kalau hasilnya naik, harapan kami pemasukan yang didapat petani juga akan naik,” pungkas Dwi Martono.
Di kesempatan berbeda, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, batuan Alsintan tersebut tidak hanya untuk meningkatkan produksi, tetapi juga untuk menarik minat anak muda terjun ke pertanian.
“Tujuan utamanya tentu untuk meningkatkan produksi. Tetapi untuk memastikan ada regenerasi petani, anak muda harus diberikan sesuatu yang menarik minatnya. Yaitu dengan mekanisasi pertanian,” kata Mentan Syahrul.(***)