Petani Diajak Kelola Keuangan, Pertanian Kolaka akan Semakin Maju

338 0

KOLAKA – Petani di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara mendapat program Rural Empowerment and Agricultural Development Scalling-up Initiative (READSI) yang direalisasikan Kementerian Pertanian (Kementan). Keterampilan petani terus ditingkatkan.

Saat ini, program READSI tengah fokus pada literasi keuangan untuk kalangan petani. Semakin pandainya petani mengelola keuangan membuat Pemkab Kolaka semakin optimis sektor pertanian di daerahnya demakin berkembang pesat. Hal itu terungkap dalam kegiatan Mid Term Review (MTR) program READSI terkait dengan Rural Finance dan Literasi Keuangan di Kabupaten Kolaka.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menuturkan, untuk meningkatkan daya saing, maka petani perlu memahami seluruh aspek di sektor pertanian mulai hulu hingga hilir. Petani juga harus didorong masuk ke dalam sektor bisnis. “Untuk itu, pengembangan SDM mutlak harus terus diupayakan. Untuk menuju pertanian yang maju, mandiri dan modern, maka petani perlu memahami sektor pertanian ini dari hulu hingga hilir,” ujarnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menuturkan, pada era 4.0, pertanian bukan lagi sekadar kebiasaan, namuntelah menjelma menjadi kebutuhan. “Bahkan, pertanian itu sudah menjadi bisnis. Bisnis pertanian itu sangat menjanjikan. Maka, petani perlu memahami literasi keuangan,” ujarnya.

Literasi keuangan ini juga amat penting dipahami petani agar mereka dapat terkoneksi dengan baik kepada perbankan. Akses modal dari perbankan harus dibuatkan plan bisnis, sehingga kesejahteraan petani dapat terungkit.

“Ada banyak akses keuangan yang bisa didapat petani. Agar kesejahteraan meningkat, maka literasi keuangan ini menjadi hal utama yang dipahami petani,” tutur Dedi. Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkab Kolaka, Mustajab mengaku senang atas kemajuan petani di wilayahnya setelah tersentuh program READSI Kementan.

“Mindset petani kita mengalami kemajuan berpikir, bagaimana meningkatkan kehidupan dan kesejahteraan, begitu juga bagaimana mengelola keuangannya. Atas nama pemerintah daerah dengan adanya READSI ini kami ucapkan terima kasih,” tutur dia.

Semakin hari, Mustajab menilai kapasitas diri petani terus meningkat dari segala aspek. Tak hanya dalam hal inovasi teknologi budidaya pertanian, tetapi juga pemahaman pengelolaan keuangan dan bisnis pertanian.

“Dukungan pemerintah daerah dengan adanya program READSI ini yang dikeluhkan para petani kami siap support. Kebutuhan lainnya di luar yang sudah didukung READSI kami pemerintah akan selalu dukung. Selama ini kami pun sudah banyak membantu. Mudah-mudahan ke depan petani menjadi semakin sejahtera,” harap Mustajab.

Mashuring, petani kakao di Kolaka dari Kelompok Tani Atowatu Mandiri bersyukur bisa merasakan manfaat program READSI Kementan. “Kami petani kakao bisa eksis lagi dan bersemangat. Dulu kami pengetahuannya belum ada. Setelah ada pelatihan malah kami dibantu dalam hal keuangannya, Insya Allah ke depan harapan kami bisa tercapai,” harap dia.

Mashuring berharap dengan program literasi keuangan ini ia dan rekan-rekannya sesama petani di Kolaka dapat menjelma menjadi pebisnis di masing-masing komoditi. “Harapan kami bisa menjadi pebisnis di komoditi kita masing-masing, baik di para petani maupun pengurus, di situ bisa betul-betul mendapatkan hasilnya,” harap dia.(*)

Related Post

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *