DESTINASIDIGITAL.COM//HUMBAHAS – Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) mengimbau pata petani di Humbang Hasundutan terus semangat mengikuti Sekolah Lapang (SL) program IPDMIP.
“Seluruh insan pertanian, petani dan penyuluh harus mendukung gerakan Ketahanan Pangan Nasional. Serap ilmu yang bisa memajukan sektor pertanian, termasuk dalam Sekolah Lapang IPDMIP. Agar produktivitas semakin meningkat,” kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Senin (06/07/2020).
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan peningkatan produktivitas menjadi hal yang sangat penting saat ini.
“Tuntutan pertanian saat ini adalah meningkatkan produktivitas, meningkatkan hasil panen dengan losses yang seminimal mungkin. Dan salah satu upaya meningkatkan produktivitas adalah dengan Sekolah Lapangan IPDMIP,” tutur Dedi Nursyamsi.
Di Humbang Hasundutan, kegiatan Sekolah Lapang (SL) program IPDMIP berlangsung di Daerah Irigasi (DI) Sirugi-rugi Desa Parsingguran 1, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan. Kegiatan ini dimanfaatkan Kelompok Tani (Poktan) Pangasean, untuk memperkuat ketahanan pangan. Komoditas yang dipilih adalah diversifikasi pangan lokal jenis padi sawah.
Petani binaan IPDMIP siap menghadapi new normal, hal itu bisa dilihat di Sekolah Lapang (SL) tanaman padi sawah. SL yang dilaksanakan ini merupakan SL ke-1, dikuti oleh 20 petani yang terdiri dari 6 orang laki-laki dan 14 orang perempuan.
Panen padi sawah dilaksanakan Kamis (02/07/2020), dihadiri Kepala bidang Peyuluhan Dinas Pertanian, bersama pemandu lapangan PP-WKPP Marbun, Kepala Desa Parsingguran 1 dan petugas lapangan IPDMIP Rotua Nainggolan.
Kegiatan SL dilakukan di lahan padi sawah seluas 2 rante milik Ketua Poktan Pangasean Luhut Banjarnahor. Varietas padi yang digunakan adalah varietas lokal (Sibandung), dengan sistem penanaman Jajar legowo. Dengan sistem penanaman Jajar Legowo, produktivitas padi hasil SL dapat mencapai 6,56 ton/ha, dari sebelumnya hanya mencapai rata-rata 4.6 ton/ha.(Swa/Ez)