PALEMBANG – Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Palembang memberikan kesempatan para mahasiswa untuk mengetahui kondisi kerja sesungguhnya. Caranya melibatkan 11 General Manager hotel menjadi pengajar ilmu vokasi.
11 General Manager yang dilibatkan, tergabung dalam Indonesia Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) wilayah Sumatera Selatan.
Direktur Poltekpar Palembang, Zulkifli Harahap, mengatakan para GM hotel itu akan menjadi dosen Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
“Kita meminta mereka menjadi dosen untuk mengajarkan ilmu vokasi yang telah mereka dapat dari kerja lapangan. Sehingga mahasiswa kita bisa langsung mempelajari ilmu vokasi perhotelan langsung dari pelaku industri,” katanya, Rabu (10/7/2019).
Ia menjelaskan, menggunakan jasa para GM Perhotelan sebagai dosen sudah mendapat legitimasi melalui Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Melalui peraturan nomor 26 Tahun 2016 tentang Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
Dalam aturan tersebut dijelaskan jika pelaku industri bisa menjadi tenaga pengajar RPL. Karena, proses pengakuan atas capaian pembelajaran seseorang yang diperoleh melalui pendidikan formal, nonformal, informal. Atau, pengalaman kerja ke dalam pendidikan formal.
“Dimulai dari jenjang kualifikasi level 3 KKNI atau Program D3, sampai dengan jenjang kualifikasi level 9 KKNI yakni Program Doktor sebagai jenjang paling tinggi. Jadi bisa dilakukan,” sebutnya.
Zulkifli menargetkan dosen RPL dapat memberikan ilmu vokasi perhotelan terkini kepada para mahasiswa di Tahun Akademik 2019/2020.
“Ilmu vokasi perhotelan yang diberikan dosen RPL tetap terarah sesuai dengan Kurikulum berlaku. Bahkan hal yang menyangkut teknis dari dunia industri lebih up-to-date, sehingga mahasiswa lebih mengetaui dan lebih siap untuk bekerja. Dengan begitu target kita mencapi Zero Unemployment bagi lulusan bisa tercapai,” paparnya.
Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan, kehadiran dosen vokasi sangat baik buat mahasiswa.
“Sebagai profesional, mereka bisa mendapatkan ilmu atau gambaran tentang dunia kerja. Dunia yang akan diselami para mahasiswa. Yang kita harapkan, para mahasiswa benar-benar siap menghadapi dunia kerja saat mereka lulus nanti,” tutur Giri Adnyani.
Harapan serupa disampaikan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Menurutnya, akan sangat baik jika mahasiswa mendapat gambaran utuh mengenai pariwisata, termasuk industri di dalamnya.
“Pariwisata adalah sektor yang sangat luas. Memiliki banyak pilihan. Di dalamnya juga ada industri. Mahasiswa pariwisata harus mengetahui hal-hal itu. Mereka harus dipersiapkan dari awal. Agar menjadi SDM yang handal saat bertemu dunia kerja,” papar Mantan Dirut PT Telkom itu.(***)