Produk Olahan Hasil Pertanian Dipamerkan di Festival Cisadane 2019

1117 0

Tangerang – Festival Cisadane 2019 menjadi ajang memamerkan kekayaan alam Kota Tangerang. Termasuk memamerkan produk olahan hasil pertanian. Buat yang penasaran, bisa mengunjungi lokasi festival, di Jalan Benteng Jaya, Benteng Makasar, Kota Tangerang, Banten. Festival Cisadane akan berlangsung hingga 3 Agustus 2019.

Selain menampilkan pagelaran budaya daerah, aktraksi hoverboard, jet ski, lomba perahu naga dan hiburan band, festival itu juga terdapat stan dari seluruh SKPD maupun UMKM, salah satunya dari Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang.

Beragam produk olahan dari hasil pertanian ditampilkan dalam pameran di stan tersebut. Produk Olahan itu adalah hasil dari pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang.

Menurut Rika Kartika dari Dinas Ketahanan Pangan, beragam produk yang ditampilkan dalam stan di Festival Cisadane 2019 itu adalah atas arahan dari Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah.

“Ini arahan dari Pak Wali Kota. Karena, Festival Cisadane untuk memberdayakan potensi masyarakat. Kita memfasilitasi potensi yang ada dari masyarakat sesuai dengan tupoksi OPD masing-masing seperti Dinas Ketahanan Pangan,” kata Rika, Sabtu (27/7/2019).

Menurut Rika, Dinas Ketahanan Pangan memiliki sejumlah binaan. Ada kelompok wanita tani, juga para pelaku usaha pangan lokal. Stan mereka pun khusus untuk kelompok binaan itu.

Di Kota Tangerang, ungkap Rika, ada kampung tematik jahe yang juga dibina oleh Dinas Ketahanan Pangan. Ada tujuh titik lokasi yang dijadikan kampung tematik jahe.

“Salah satu produknya olahan jahe sendiri. Itu bisa dibuat jahe instan, permen jahe, limun jahe dan sebagainya. Jadi kita semua ini memang untuk mempromosikan binaan kita. Iya (termasuk bagian destinasi pariwisata),” ujarnya.

Kampung tematik jahe sendiri baru dimulai pada 2018 lalu sebagai bagian dari program Wali Kota Tangerang yang menginginkan pembangunan di kota tersebut hingga ke tingkat RW, termasuk untuk memberdayakan masyarakat.

“Jadi RW ada andalan masing-masing. Salah satunya ini kami melakukan pelatihan budidaya menanam jahe. Kan tanah terbatas, jadi dengan polybag tidak ada alasan tidak menanam. Jadi setiap rumah ada pohon jahe,” ungkap dia.

Ketua Tim Pelaksana Calendar of Event Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuty, mengacungkan jempol untuk pelaksanaan event ini.

“Festival Cisadane mampu turut menggerakkan perekonomian masyarakat. Ini sangat bagus. Karena berarti Festival Cisadane bukan hanya bisa diterima, tetapi juga menjadi andalan masyarakat untuk memamerkan produknya,” papar Esthy.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengutarakan hal yang sama. Menurutnya, salah satu kriteria sebuah event masuk dalam Calendar of Event adalah memiliki economic value.

“Economic value termasuk penting buat event. Karena impact-nya bisa dirasakan langsung masyarakat. Sebuah event yang bagus memiliki economic value yang tinggi. Selain tentunya creative value,” papar mantan Dirut PT Telkom itu.(***)

Related Post

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *