DENPASAR – Dalam rangka mempromosikan ragam potensi dan peluang investasi serta membuka pasar bagi produk-produk unggulan Indonesia di pasar nasional maupun internasional, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendukung langkah PT Pancawira untuk menggelar “Pameran Produk Unggulan, Perdagangan, Investasi dan Pariwisata 2020 (Bali PPUN Expo 2020) 3-6 Desember 2020 Level 21 Denpasar.
Bali PPUN Expo 2020 mendapat dukungan penuh berbagai pihak, salah satunya dari Kemenparekraf/Baparekraf. Direktur Pemasaran Pariwisata Regional 1 Kemenparekraf/Baparekraf, Vinsensius Jemadu memaparkan, Bali PPUN Expo 2020 merupakan pameran perdagangan dan investasi berskala nasional yang akan mempromosikan produk-produk ekonomi kreatif unggulan dari berbagai daerah di Indonesia. Di sisi lain, event ini juga berupaya menarik investasi dari para investor dan potential buyers dalam dan luar negeri.
“Bali merupakan pusat bisnis dan wisata berskala global yang dapat dengan cepat mempromosikan produk-produk unggulan ekonomi kreatif dalam negeri. Kemenparekraf mendukung penuh pameran ini sebagai upaya membangkitkan kembali pariwisata dan ekonomi kreatif yang terpuruk imbas pandemi COVID-19,” kata Vinsensius Jemadu, Senin (1/12/2020).
Sebagai pintu gerbang Indonesia, Bali memiliki nilai lebih untuk pencapaian tujuan kegiatan ini. Indonesia, Vinsensius melanjutkan, sesungguhnya memiliki beragam potensi produk ekonomi kreatif unggulan yang dapat diserap pasar global. Hanya saja, terbatasnya informasi tentang potensi dan ragam produk tersebut kurang dikenal di pasar internasional. “Event ini berupaya mempromosikan peluang investasi dan pariwisata serta perluasan pasar bagi produk-produk unggulan yang dimiliki Indonesia,” kata Vinsensius.
Ia berharap event ini mampu menggairahkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak pandemi COVID-19. Kemenparekraf/Baparekraf sendiri telah melakukan berbagai upaya dan langkah agar sektor yang langsung bersentuhan dengan masyarakat itu dapat segera pulih kembali. “Kami juga terus melakukan berbagai upaya dan terobosan agar industri pariwisata dan ekonomi kreatif kita segera bangkit. Salah satunya dengan program CHSE, sales mission perjalanan wisata pasar Nusantara dan berbagai macam program lainnya,” ujarnya.
Koordinator Pemasaran Regional 1 Area 1 Kemenparekraf/Baparekraf, Taufik Nurhidayat menambahkan, pada masa pandemi COVID-19 saat ini aspek kesehatan masyarakat dan perputaran ekonomi harus berjalan beriringan. Untuk itu, Kemenparekraf selalu memprogramkan keduanya, yakni mendorong destinasi wisata menerapkan protokol kesehatan berbasis CHSE, juga menggelar berbagai macam event yang berorientasi pada bergeraknya roda ekonomi rakyat.
Taufik berharap terjadi transaksi antara buyers dan sellers sehingga geliat industri pariwisata kembali bergairah yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Kami berharap langkah ini dapat kembali menggairahkan industri pariwisata kita dengan tetap mengedepankan faktor kebersihan, keamanan, kesehatan dan keberlanjutan lingkungan serta penerapan protokol kesehatan secara ketat yang menjadi pedoman di masa adaptasi kebiasaan baru. Ini adalah stimulus dari pemerintah melalui Kemenparekraf/Baparekraf agar dapat mendorong terjadinya transaksi pariwisata dan ekonomi kreatif sehingga dapat kembali bergeliat,” tegas Taufik.(*)