READSI Ungkit Kesejahteraan Petani Gorontalo

385 0

GORONTALO – Gorontalo menjadi salah satu daerah pelaksana program Rural Empowerment Agricultural and Development Scaling Up Initiative (READSI). Program ini akan dimaksimalkan Gorontalo untuk memperkuat sektor pertanian.

READSI merupakan program Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian yang hadir di 6 Provinsi dan 18 Kabupaten.

Tujuannya, untuk meningkatkan penghidupan petani kurang mampu di daerah sasaran. Diantaranya mendorong keterlibatan perempuan, perbaikan gizi keluarga hingga dorongan untuk simpan pinjam lewat kelompok tani per komoditas.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), menyatakan akan mendorong seluruh jajarannya untuk mendukung kegiatan olah lahan dan olah tanah. Ia pun mewajibkan seluruh Petani untuk memastikan tetap berproduksi dan diharapkan produksi tidak mengalami penurunan.

“Kita harus pastikan ketersediaan pangan jangan sampai kendor. Dengan tegas Kementerian Pertanian mendorong Kerjasama dan koordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk mendukung kegiatan Pertanian. Pertanian Indonesia tidak boleh melemah, dalam keadaan” tegas Mentan SYL.

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan mendukung penuh seluruh kegiatan yang berkaitan dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

“Termasuk peningkatan Kerjasama dan Koordinasi dengan Pemerintah daerah dalam support kegiatan Pertanian”, tegas Dedi Nursyamsi.

Sementara Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo melakukan Rapat Koordinasi untuk membangun serta meningkatkan koordinasi antar penyelenggara kegiatan di level kabupaten se Provinsi Gorontalo.

Rapat koordinasi dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian Provinsi, pengelola program Provinsi Gorontalo, perwakilan  Kabupaten Pohuwato, Gorontalo dan perwakilan Kabupaten Bone Bolango. Serta tenaga ahli dari masing-masing kabupaten.

Acara di buka secara Resmi oleh Kadistan Provinsi, Muljadi D Mario, yang meminta Kabupaten di Gorontalo yang menjadi sasaran READSI dapat mengoptimalkan kegiatan dan pemanfaatannya untuk masyarakat tani di Provinsi Gorontalo.

“READSI adalah program yang lengkap dan komprehensif. Disamping itu READSI juga memerlukan Kerjasama pusat sampai  daerah sesuai arahan Mentan. Ada pembelajaran yang harus dimaksimalkan dari sekolah lapang, temu lapang, demplot, hingga bantuan saprodi. Untuk itu tujuan dan sasaran Program sudah jelas, maka harus tepat sasaran dan berhasil,” jelas Muljadi.

Dalam diskusi dan sesi tanya jawab yang menjadi fokus perbincangan dalam pertanian adalah sulitnya membangun kelembagaan.

Sehingga Kadistan menyampaikan agar meningkatnya kapasitas kelompok tani sebagai penerima manfaat program. Penting juga adanya instrumen serta pedoman penilaian untuk meningkatkan kemampuan kelompok.

“Jangan lupakan tujuan program untuk mensejahterakan kelompok tani sasaran, peningkatan pendapatan, peningkatan produksi sampai pemasaran harus jadi target utamanya. Apalagi tahun 2021 Program  READSI ada bantuan untuk Infrastuktur sederhana, Alsintan,” tegas Muljadi.

Bersama Kadistan, Kepala Bidang Penyuluhan Prov Gorontalo Yusbar Ismail juga berharap seluruh kabupaten dapat mensukseskan Program READSI.

“Sukses story Program READSI  dapat menjadi pemacu kabupaten lain agar terlihat dampak dan manfaatnya. Kita harus mendukung keberhasilan program,” ucap Yusbar.(*)

Related Post

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *