Sekolah Lapangan IPDMIP di Soppeng Dilanjutkan

510 0

DESTINASIDIGITAL.COM//SOPPENG – Kegiatan Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP) dapat dilaksanakan secara utuh di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. Proyek IPDMIP diharapkan bisa meningkatkan pendapatan petani. Apalagi kegiatan Sekolah Lapang (SL) juga dilanjutkan lagi.

Anggaran IPDMIP untuk Kabupaten Soppeng tidak mengalami Refocusing dan dikembalikan dalam DPA seperti pada awal direncanakan. Total AWPB untuk Soppeng di tahun 2020 sebesar Rp 951,416,000. Dan dalam dokumen DPA yang ditanda tangani pada tanggal 26 Juni 2020 oleh PPKD juga tertera nilai yang sama sebesar Rp 951,416,000.

Dari gambaran ini berarti kabupaten Soppeng dapat melaksanakan kegiatan IPDMIP tahun 2020 secara utuh sesuai dengan rencana awal dan tentunya Kab. Soppeng dapat melaksanakan tujuan Komponen ke 4 yaitu meningkatkan pendapatan Pertanian Beririgasi.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berharap kegiatan IPDMIP mendapatkan dukungan dan bisa diimplementasikan dengan baik.

“Tujuan dari IPDMIP adalah untuk meningkatkan produktivitas dan juga meningkatkan pendapatan petani. Untuk itu, petani dan penyuluh harus mengetahui dan menerapkan tahapan-tahapan yang diajarkan dalam IPDMIP,” tutur Mentan SYL, Senin (10/08/2020).

Harapan serupa disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi.

“Karena anggaran IPDMIP untuk Soppeng tidak ada refocusing, peluang ini merupakan kesempatan yang juga sekaligus merupakan tantangan bagi DPIU Soppeng. Tinggal bagaimana me-manage tantangan ini dan mengubahnya menjadi peluang,” tuturnya.

Masih dibutuhkan koordinasi dan diskusi yang intens terhadap segala permasalahan. Untuk IPDMIP hal-hal tersebut dilakukan dengan Konsultan Propinsi.

Koordinasi dan diskusi ini dihadiri oleh sebagian Tim Regional 6, terdiri dari Tenaga Ahli Sistim Pertanian, Tenaga Ahli Rantai Nilai, Tenaga Ahli Keuangan Mikro, Korkab Bone, Korkab Soppeng dan Korkab Pinrang

Menindak lanjuti kesepakatan rapat antara DPIU dan Penyuluh yang dilakukan 24 Juli 2020 tentang kelanjutan Sekolah Lapang (SL) 1 yang terhenti akibat Covid,diketahui jika akan dilaksanakan lanjutan SL1 yang tertunda jika segala sangkutan biaya terealisasi.

Namun, ada empat KT yang siap melanjutkan SL- 1 nya mulai minggu ini yaitu KT Marola dan KT Watan Lipu yang berada pada DI Toweleng (BPP Donri Donri) dan KT Karuna dan KT Tonrong Tengngae yang berada pada DI Lajaroko (BPP Mario Riawa).

Keempat KT ini telah siap melanjutkan SL 1 nya yang sempat terpending selama 4 bulan. Dari 15 KT yang berpartisipasi dalam SL 1, ada 11 KT yang belum memastikan kapan SL 1 dapat dilanjutkan dan ke 11 KT ini memiliki masalah yang sama yakni masalah biaya penyelenggaraan kegiatan SL 1 sebelumnya yang masih belum terlunasi

Ada 12 kegiatan yang rencananya akan dilaksanakan dengan target waktu sebanyak 20 minggu dimulai pada minggu pertama Agustus 2020 dan diselesaikan pada minggu terkahir bulan Desember 2020.(NS/EZ)

Related Post

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *