Simpang Lima, Kawasan Sentral di Atambua

1876 0

ATAMBUA – Kawasan Simpang Lima Atambua, selalu menjadi pilihan jika ada konser musik nasional. Hal ini bisa dimaklumi. Sebab, lokasi Simpang Lima cukup strategis. Lapangan Simpang Lima juga dipilih menjadi venue edisi 2 Konser Musik Perbatasan Atambua (KMPA) 2019, 28-29 Juni.

Dalam event kali ini, hadir Grup Band Kotak, Andmesh, dan Gerson Oliveira asal Timor Leste. Ada juga performa band pendukung, Panglima (Atambua) dan Illumia (Kefa).

Menurut Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani, Simpang Lima Atambua kawasan yang lengkap.

“Kawasan Simpang Lima Atambua sangat lengkap. Destinasi ini juga menjadi pusat aktivitas dari warga Atambua. Ada banyak experience yang bisa dinikmati selama berada di sini,” ungkap Ricky, Rabu (19/6).

Sesuai namanya, kawasan ini berupa persimpangan dari 5 ruas jalan. Pada bagian tengahnya ada Tugu Pancasila dengan tinggi sekitar 10 Meter. Tugu ini menjadi salah satu ikon dan kebanggaan publik di sana. Selain musik, event lain yang digelar di sini adalah bazaar, hingga arena pacuan kuda.

Ada banyak nama beken yang pernah tampil Simpang Lima. Ada Slank, d’Masiv, Judika, Cokelat, Jamrud, dan Kikan. Lapangan Simpang Lima mampu menampung sekitar 20 Ribu orang pengunjung.

Ricky menambahkan, wisatawan bisa menikmati banyak aktivitas selama berada di Simpang Lima Atambua.

“Memiliki fasilitas lengkap, wisatawan bisa melakukan banyak aktivitas. Mereka bisa menikmati wisata kuliner dan belanja. Ada banyak pilihan produk yang ditawarkan di sekitar destinasi,” lanjutnya.

Di kawasan Simpang Lima Atambua, wisatawan bisa mendapatkan beragam produk khas Tanah Timor. Sebab, di sini ada banyak gerai dan pertokoan dengan beragam produk yang bisa digunakan sebagai cenderamata.

Area ini juga menyediakan beragam jenis kuliner karena banyak tersedia rumah makan. Ada juga beragam pilihan spot menginap, seperti Hotel Intan, Matahari, Paradiso, hingga homestay.

Tidak hanya itu, Simpang Lima Atambua juga menjadi kawasan perkantoran. Di sini dijumpai banyak kantor instansi pemerintah, Gedung DPRD, kompleks militer, hingga zona peribatadan pada Gereja Katedral.

“Bagi wisatawan penikmat KMPA 2019, silahkan menginap di kawasan ini. Secara geografis posisinya dekat dengan lokasi event. Kebutuhan dasar wiatawan juga banyak terpenuhi di sini,” kata Ricky lagi.

Kawasan Simpang Lima Atambua pun terkoneksi dengan beberapa destinasi. Ada Air Terjun Mauhalek. Waktu tempuhnya sekitar 60 menit. Destinasi ini berada di Dusun Fatumuti, Raiulun, Lasiolat, Belu. Air Terjun Mauhalek posisinya tidak jauh dari garis demarkasi Indonesia-Timor Leste. Selain airnya yang sejuk dan jernih, kawasan ini didukung bentang alam yang eksotis.

“Atambua memang destinasi yang luar biasa. Atraksi, aksesibilitas, dan amenitasnya terbaik. Pokoknya KMPA 2019 harus menjadi destinasi utama. Publik Tiles silahkan menyeberang. Event ini terbuka bagi umum dan gratis. Silahkan menginap di kawasan Simpang Lima Atambua. Selain fasilitasnya lengkap, area ini memang strategis,” jelas Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.

Selain alam, Atambua juga memiliki beberapa destinasi sejarah. Sebut saja Benteng Mekes di Bukit Mekes. Destinasi ini juga familiar sebagai Benteng Ranu Hitu atau Benteng Lapis Tujuh. Spot lain adalah area makam Bangsa Melus. Destinasi tersebut berada di Bukit Batu Maudemu, Desa Maudemu. Arief yang juga Menpar Terbaik Asia Pasifik tersebut menjelaskan, wisatawan memiliki akses luas.

“Selain fasilitasnya, Kawasan Simpang Lima Atambua memang terkoneksi dengan banyak destinasi. Hal ini tentu akan memudahkan mobilitas mereka. Waktu menjaid semakin efisien sehingga ada banyak lagi experience yang bisa dieksplorasi,” tutup Menpar.(***)

Related Post

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *